tirto.id - Penyebab sakit kepala diidentifikasi dari letak nyeri yang dirasakan. Sakit kepala dapat muncul pada area yang berbeda-beda, salah satunya bagian atas kepala.
Ada berbagai alasan yang bisa menyebabkan sakit kepala bagian atas. Namun, yang jelas kondisi ini menyebabkan nyeri, kurang fokus, dan mengganggu produktivitas sehari-hari.
Sakit kepala sendiri merupakan kondisi yang bisa dialami setiap orang bahkan tidak hanya satu kali seumur hidup. Menurut Cleveland Clinic, setidaknya ada 150 jenis sakit kepala yang terbagi dalam dua kategori utama, yaitu primer dan sekunder.
Sakit kepala primer adalah nyeri dan tegang yang muncul bukan karena kondisi medis lain. Beberapa jenis sakit kepala yang masuk kategori ini adalah sakit kepala cluster, migrain, sakit kepala kronis, hingga sakit kepala tegang.
Sementara itu, sakit kepala sekunder terjadi karena mengiringi kondisi medis lainnya. Jenis-jenis sakit kepala sekunder termasuk cedera kepala, infeksi, penggunaan obat secara berlebihan, sinus tersumbat, trauma, hingga tumor.
Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas
Sakit kepala bagian atas bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut daftar penyebab sakit kepala bagian atas yang berhasil dihimpun oleh Tirto.
1. Migrain
Migrain adalah kondisi yang banyak dialami orang berusia dewasa. Migrain sendiri adalah kondisi sakit kepala yang terjadi pada satu sisi kepala. Melansir Healthline, migrain memang lebih sering terjadi pada sisi kiri dan kanan kepala namun, juga bisa terjadi pada sisi atas kepala.
Migrain yang terjadi pada bagian atas kepala biasanya juga akan menjalar ke sisi kepala lainnya atau bagian belakang leher. Penderita dapat mengidentifikasi migrain dari rasa nyeri berdenyut parah disertai mual, tangan dingin, serta sensitivitas pada cahaya dan suara.
2. Sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang merupakan penyebab paling umum dari sakit kepala bagian atas. Sakit kepala ini menyebabkan tekanan konstan dan sakit di sekitar kepala.
Rasa sakit akibat kepala tegang bisa diidentifikasi dengan rasa seperti tali yang mengikat ketat terpasang di sekeliling kepala. Berbeda dengan migrain, rasa sakitnya tumpul, berdenyut, dan seringkali lebih ringan.
Sakit kepala tegang juga menyebabkan nyeri menjalar, khususnya pada bagian belakang kepala dan pelipis.
3. Sakit kepala kronis
Dikutip dari Medical News Today sakit kepala kronis atau presisten termasuk dalam sakit kepala tegang dan sakit kepala migrain.
Sakit kepala kronis biasanya didiagnosis oleh dokter apabila penderitanya mengalami sakit kepala tegang selama 15 hari per bulan dan terjasi selama tiga bulan atau lebih, serta mengalami migrain sebanyak 8 hari sebulan.
Umumnya sakit kepala kronis bisa dirasakan di dekat kepala dekat bagian atas. Sakit kepala kronis disebabkan oleh gaya hidup, termasuk kurang tidur dan stres.
4. Sakit kepala sinus
Penyumbatan sinus akibat infeksi bisa menyebabkan sakit kepala pada bagian samping maupun atas kepala. Menurut Medical News Today sakit kepala akibat penyumbatan sinus bisa diatasi setelah penyakit utama sembuh.
Infeksi sinus biasanya bisa diatasi dengan obat-obatan. Namun, pada kondisi parah, infeksi sinus kronis memerlukan tindakan operasi untuk penyembuhan.
5. Sakit kepala akibat kurang tidur
Kurang tidur dapat memicu sakit kepala. Ini karena tubuh akan melepaskan zat kimia bernama orexin ketika kurang waktu tidur dan istirahat. Orexin sendiri adalah zat kimia yang berperan dalam fungsi saraf dan tidur.
6. Sakit kepala hipertensi
Sakit kepala hipertensi terjadi akibat tekanan darah tinggi yang terjadi sehingga menyebabkan tekanan di cranium atau tempurung kepala. Menurut Healthline, sakit kepala akibat hipertensi bisa diidentifikasi dengan rasa sakit ketika rambut ditarik atau diikat dengan kencang.
Penderita sakit kepala hipertensi juga mungkin merasakang suara berdersing selama sakit kepala, kebingungan, dan pengelihatan kabur.
Tips Mengatasi Sakit Kepala Bagian Atas
Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri sakit kepala bagian atas:
- Minum obat sakit kepala atau obat untuk mengurangi rasa sakit.
- Mandi air hangat.
- Memperbaiki postur untuk merilekskan ketegangan di kepala, leher, dan bahu.
- Kompres kepala dan leher menggunakan handuk hangat.
- Minum banyak air untuk menghindari dehidrasi.
- Tidur beberapa saat.
- Melepaskan ikatan rambut.
- Menghirup aroma esensial dan latihan pernapasan.
- Pergi ke ruangan yang nyaman, tanpa akses cahaya berlebihan dan suara keras.
Editor: Yantina Debora