tirto.id - Mimisan merupakan salah satu gejala medis yang kerap terjadi pada anak.
Mimisan pada anak tidak selalu menjadi pertanda penyakit yang lebih serius. Umumnya, mimisan pada anak berlangsung sebentar dan dapat diatasi di rumah.
Menurut situs National Health Service (NHS), kalangan yang paling rentan terkena mimisan selain anak-anak adalah lansia dan wanita hamil.
Gejala Mimisan
Mimisan merupakan kondisi ketika terjadi pendarahan di saluran hidung sehingga darah mengalir ke luar hidung.
Hidung merupakan organ tubuh yang kaya akan pembuluh darah yang tidak terlindungi, sehingga mudah terjadi iritasi hingga pendarahan.
Mengutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mimisan dapat dibagi menjadi dua, yakni pendarahan depan (anterior) dan pendarahan belakang (posterior).
Sedangkan 90% mimisan pada anak terjadi pada bagian depan hidung (anterior). Pendarahan anterior terjadi karena terdapat trauma pada bagian plexusKiesselbach, gabungan dari beberapa pembuluh arteri pada septum hidung.
Penyebab Mimisan pada Anak
Penyebab mimisan pada anak yang paling umum adalah karena mengupil terlalu kasar. Namun, menurut IDAI, 80-90% penyebab mimisan pada anak tidak diketahui (idiopatik).
Selain itu, terdapat beberapa penyebab lain mimisan pada anak, dan diklasifikasikan ke dalam dua jenis, yakni penyebab lokal dan kelainan sistemik.
Penyebab Lokal
- Idiopatik
- Trauma (mengupil, tekanan benda asing, trauma pada wajah)
- Peradangan (rinosinusitis dan rinitis alergi)
- Tumor
- Kelainan pembuluh darah bawaan
- Kelainan anatomi
- Salah obat (penggunaan topical decongestan yang salah)
- Kekerasan terhadap anak
- Gastroesophageal reflux (penyakit GERD)
- Kelainan darah
- Lingkungan (suhu dingin, udara kering, perubahan ketinggian yang mendadak)
- Obat (pengencer darah, kokain)
- Kegagalan organ (sirosis hepatitis, uremia)
- Darah tinggi
- Migrain
Cara Mengatasi Mimisan pada Anak
Mimisan pada anak dapat membuat orang tua khawatir. Meski demikian, jangan panik dan segera lakukan pertolongan pertama.
Berikut langkah-langkah pertolongan pertama mengatasi mimisan pada anak mengutip dari situs British Red Cross.
1. Tekan hidung bagian depan dan posisikan anak sedikit membungkuk.
Menekan hidung dapat membantu menghentikan pendarahan. Sedangkan posisi membungkuk dapat mencegah darah masuk ke saluran pernafasan atau ke perut.
2. Teruskan menekan hidung bagian depan anak selama 10 menit.
3. Minta anak untuk bernafas melalui mulut.
Katakan pada anak untuk tidak menelan ludah karena mungkin tercampur dengan darah dan dapat menyebabkan muntah.
4. Hubungi tenaga medis bila mimisan masih keluar lebih dari setengah jam.
Selain itu, hubungi tenaga medis bila terjadi salah satu gejala berikut:
- mimisan yang hebat, hingga menyebabkan anak pingsan;
- mimisan berulang terus menerus;
- mimisan pada bayi atau anak di bawah 2 tahun;
- nafas tersumbat;
- mimisan karena trauma pada wajah atau kelainan anatomi.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Dhita Koesno