Menuju konten utama

Penyebab Malaysia Panic Buying Air Mineral dan Kondisi Terkini

Kenapa Malaysia panic buying air mineral dan kondisi terkininya.

Penyebab Malaysia Panic Buying Air Mineral dan Kondisi Terkini
ilustrasi panic buying. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Media sosial sedang membicarakan panic buying air mineral di Malaysia. Benarkah kabar ini? Menurut media Malaysia, The Star, panic buying disebabkan karena stok air minum yang menipis.

Beberapa penyebab panic buying air mineral ini terjadi karena hujan yang sangat jarang melanda Malaysia dan menyebabkan air bendungan menipis.

Selain itu, sempat terjadi kesalahan sistem di sepanjang Sungai Muda yang membuat satu juta orang Penang dan Kedahan berebut air setelah keran mengering.

Penduduk “menyerbu” supermarket dan mengambil semua air minum dari rak. Di media sosial, video perebutan air mineral bersama dengan teriakan para pembeli terekam.

Puncak peristiwa ini terjadi pada 16 Mei 2023. Pemerintah Malaysia berhasil memulihkan pasokan air dalam waktu kurang dari 24 jam.

Meski begitu banyak penjual makanan yang diwawancarai mengatakan mereka memutuskan untuk tidak buka karena tidak dapat menyiapkan bahan makanan tanpa air yang sempat mengering sehari sebelumnya.

Tanpa air dari Sungai Muda, Bendungan Ayer Itam terisi 39,8%, Bendungan Teluk Bahang 46,2% dan bahkan Bendungan Mengkuang yang lebih besar, yang biasanya terisi lebih dari 90%, turun menjadi 88,2 %.

Kondisi Terkini Panic Buying di Malaysia

Ketua Menteri Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang pada Minggu (14/5/2023) untuk menghemat air dan menunjukkan, Bendungan Ayer Itam, hanya ada cukup air bagi penduduk setempat untuk bertahan 120 hari lagi.

Presiden Penang Water Watch Dr Chan Ngai Weng mengatakan ini adalah "seruan bangun" untuk warga Penang.

“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara ini. Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air,” katanya.

Tentang sensor yang salah yang menyebabkan gerbang bendungan di Sungai Muda dibuka, Chan mengatakan seharusnya ada peringatan otomatis ketika gerbang bendungan terbuka sendiri karena sensor yang salah.

“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah peringatan dimatikan atau jika perintah yang salah dimasukkan atau apakah ada virus dalam program tersebut.

“Seharusnya juga ada peringatan merah umum yang dikirim ke setiap tingkat otoritas di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya.

Chan mengatakan banyak orang menuding pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation.

“Tidak benar Penang tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang Penang telah berbicara dengan rekan-rekan mereka di Kedah secara damai,” katanya.

Untuk Skema Transfer Air Mentah Sungai Perak, dia mendesak Pemerintah Federal untuk membantu menemukan jalan tengah untuk Perak dan Penang.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom