Menuju konten utama

Penyebab Banjir di Kota Makassar: Hujan Lebat & Air Pasang Laut

Banjir yang menggenangi hampir seluruh Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akibat intensitas hujan tinggi dan dipengaruhi air pasang laut.

Penyebab Banjir di Kota Makassar: Hujan Lebat & Air Pasang Laut
Warga membawa barangnya saat menyeberangi jalan yang tergenang banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (25/12/2022). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/nym.

tirto.id - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebutkan banjir yang menggenangi hampir seluruh kota akibat intensitas hujan tinggi dan dipengaruhi air pasang laut.

"Kota Makassar kena musibah banjir, bukan hanya di pinggir kota tapi di tengah kota. Ini disebabkan dari pantauan satelit cuaca, kita mengalami hujan lebat hingga sore hari disertai air pasang tapi tidak terlalu tinggi," kata Pomanto di lokasi banjir Jalan Sulawesi, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (13/2/2023).

Pomanto menjelaskan sejak Senin pagi terjadi kenaikan air pasang laut sehingga air hujan tidak mengalir bebas ke muara. Kemudian faktor drainase tersumbat mengakibatkan genangan air.

"Tadi pukul 09.00 WITA air pasang dan diperkirakan pukul 18.00 WITA nanti air pasang naik lagi, itu lebih tinggi dari pada sekarang. Tapi, kami seluruh jajaran turun ke lapangan untuk memastikan kondisi masyarakat aman," katanya.

Pomanto telah meminta seluruh kepala sekolah memulangkan anak-anak agar berada di rumah bersama keluarganya.

"Saya sampaikan hati-hati listrik, jaga anaknya baik-baik," ujarnya.

Pomanto mengatakan ketinggian banjir di Jalan Sulawesi sudah mencapai satu meter. Ia berharap cuaca di Makassar segera membaik dan hujan mereda.

"Kepada warga Makassar, selamatkan diri kita semua, anak-anak kita, keluarga kita, pastikan ada di rumah, jangan di luar rumah. Mari kita berdoa agar kejadian ini, banjir bisa segera surut, serta kita semua mendapat pertolongan dari Allah SWT," katanya.

Pemkot Makassar menerjunkan seluruh jajarannya untuk membantu warga terdampak banjir. Seluruh petugas akan berjaga selam 24 jam penuh.

"Ada 22.800 orang jajaran Pemkot serta 6.000 RT/RW bersiaga untuk memberikan bantuan bila dibutuhkan," kata Pomanto.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan petugas sedang fokus melakukan evakuasi sekaligus mendata warga terdampak banjir. Semua personel dikerahkan untuk melaksanakan operasi penanganan bencana di Makasar.

Berdasarkan perkembangan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat masih berpotensi terjadi di Kecamatan Mariso, Mamajang, Makasar, Ujung Pandang, Wajo, Bontoala, Tallo, Ujung Tanah, Panakukkang, Tamalate, Biringkanaya, Manggala, Rappacini, Tamalanrea, dan sekitarnya.

BMKG Wilayah IV Makassar sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim di Sulawesi Selatan pada 12-16 Februari 2023.

Baca juga artikel terkait BANJIR SULSEL

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan