Menuju konten utama

Penulis Indonesia Pukau London Book Fair 2016 Lewat Puisinya

Khairani Barokka, penulis dan seniman asal Indonesia, berkesempatan tampil dalam rangkaian acara London Book Fair 2016 yang diselenggarakan di gedung Olympia, tanggal 12 sampai 14 April 2016. Okka, demikian panggilan akrabnya, tampil dalam acara pembacaan puisi yang bertema “Inpress Presents Poetry & Mental Health”.

Penulis Indonesia Pukau London Book Fair 2016 Lewat Puisinya
Khairani Barokka. Foto/www.yotube.com/footscray community arts centre

tirto.id - Khairani Barokka, penulis dan seniman asal Indonesia, berkesempatan tampil dalam rangkaian acara London Book Fair 2016 yang diselenggarakan di gedung Olympia, tanggal 12 sampai 14 April 2016. Okka, demikian panggilan akrabnya, tampil dalam acara pembacaan puisi yang bertema “Inpress Presents Poetry & Mental Health”.

"Saya bersyukur bisa ikut serta dalam London Book Fair tahun ini dan mengunjungi Pavilion Indonesia sekaligus ikut serta di Poetry Pavilion sebagai penyair," ujar Okka kepada kantor berita Antara London, Kamis, (14/4/2016).

Okka tampil bersama tiga seniman dari negara lain, yaitu Melissa Lee-Houghton, Daniel Sluman, dan juga membahas hubungan antara puisi dan kesehatan mental yang diketuai Ian Grant.

“Kami berempat membaca puisi masing-masing dan juga berbicara mengenai hubungan antara kesehatan jiwa dan kehidupan kami sebagai penyair," jelasnya.

Selain dikenal sebagai seniman dan penulis, Okka juga merupakan mahasiswa kandidat PhD Researcher, Goldsmiths Visual Cultures, sekaligus penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Okka merasa senang dapat melihat buku-buku antologi tulisan Asia Tenggara yang berjudul “Heat-Flesh-Trash” yang diterbitkan Fixi Novo, Buku Fixi Publishing yang baru diluncurkan di London sudah ada di London Book Fair.

"Kebetulan saya co-editor dari Heat," ujarnya. Ia mengaku bahwa ternyata ada juga buku-buku karya bekas muridnya di London Book Fair, yang ada di Pavilion Malaysia.

"Jadi senang juga,” ujarnya.

Okka menyatakan bahwa menjadi seniman di luar negeri lebih mendapat penghargaan dibandingkan di Indonesia, dan ia mengharapkan agar Indonesia dapat lebih banyak mendukung kiprah seniman dan penulis dalam negeri, terutama di komunitas perempuan dan difabel yang ada di pedesaan.

Dalam kesempatan yang sama, Okka juga merasa bangga menyaksikan kutipan-kutipan dari sastrawan ternama Indonesia, Eka Kurniawan, dan menyaksikan foto penulis buku “Lelaki Harimau” itu dipajang di arena pameran sebagai salah satu International Authors of London Book Fair.

Buku “Lelaki Harimau” karya Eka Kurniawan telah memasuki cetakan keenam dan diterjemahkan ke lima bahasa lainnya yaitu bahasa Inggris, Prancis, Jerman dan Korea. (ANT)

Baca juga artikel terkait INGGRIS atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra