Menuju konten utama

Penukaran Uang di Daerah Terpencil Dipermudah

Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan berupaya menembus daerah terpencil untuk memudahkan pelayanan penukaran uang masyarakat melalui kas keliling.

Penukaran Uang di Daerah Terpencil Dipermudah
Warga menukarkan uang di mobil kas keliling Bank Indonesia. Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso.

tirto.id - Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan berupaya menembus daerah terpencil untuk memudahkan pelayanan penukaran uang masyarakat melalui kas keliling.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan di Banjarmasin, Selasa, mengatakan selama Ramadhan pihaknya meningkatkan pelayanan penukaran uang kecil melalui kas keliling antara lain di pasar terapung dan pasar terpencil.

Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan uang receh tanpa harus datang ke kantor Bank Indonesia.

Selain itu, tambah dia, pihaknya juga bekerja sama dengan perbankan lainnya untuk menyalurkan uang receh melalui program Kaliber yaitu kas keliling bersama yang dilaksanakan setiap tahun pada setiap Ramadan.

Menurut Hary, proyeksi kebutuhan uang kartal selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriah sebesar Rp2,45 triliun.

"Selain penukaran uang melalui perbankan, berbagai upaya dilakukan oleh BI Kalsel untuk memastikan ketersediaan uang kartal menjelang Lebaran," katanya.

Hary mengungkapkan, perkiraan kebutuhan penyaluran uang kartal melalui perbankan sebesar Rp2,19 triliun, penukaran uang Rp44,55 miliar, kas keliling Rp59,60 miliar, dan kas titipan Rp150 miliar.

Menurut Hary, untuk memudahkan masyarakat dalam menukarkan uang, Bank Indonesia juga menyediakan paket "tiga tujuh" dengan pecahan 100xRp20 ribu, 100xRp100 ribu, dan 100xRp2.000 untuk periode dari 13 Juni hingga 1 Juli 2016.

Kegiatan kas keliling bersama atau Kaliber tersebut untuk wilayah Banua. Layanan luar kantor yang dilakukan Bank Indonesia bersama perbankan di Kota Banjarmasin itu dilakukan dengan menyiapkan uang setiap harinya Rp3,7 miliar lebih.

Penyaluran uang tersebut dengan menggandeng sepuluh bank dengan membuka sepuluh loket. Banyaknya loket penyaluran uang yang dibuka Bank Indonesia diharapkan akan menghindarkan masyarakat dari tindak kejahatan penukaran uang.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, masyarakat yang membuka jasa penukaran uang mulai marak, terutama di seberang jalan Bank Indonesia, dan di beberapa ruas jalan Kota Banjarmasin.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara