tirto.id - Ada banyak manfaat seks bagi hubungan pernikahan. Para ahli percaya bahwa hubungan seksual memiliki manfaat yang baik bagi fisik, emosional, dan sosial antar pasangan.
Dilansir dari WebMD, profesor penelitian dari Universitas Rutgers, Helen Fisher, PhD. mengatakan, seks mampu memicu romansa dan keterikatan pada pasangan.
“Seks teratur sebenarnya meningkatkan hasrat seksual pada pasangan,” kata dia.
Seks juga mampu menjadi antidepresan yang baik serta mampu memicu produksi hormon endorfin yang baik untuk kebahagiaan.
Namun, dari manfaatnya yang besar menimbulkan pertanyaan apakah mungkin kualitas hubungan perkawinan dipengaruhi oleh hubungan seks?
Untuk menjawab pertanyaan ini, Christopher Quinn-Nilas dari Universitas Guleph, Kanada di situs Psychologi Today menganalisis lebih dari 700 data pasangan perkawinan stabil yang terkumpul dalam dua dekade. Partisipannya berasal dari berbagai usia, pada kisaran 25 hingga 74 tahun.
Dari penelitiannya ini, Christopher menemukan bahwa kepuasan seksual yang lebih rendah di awal membuat pasangan memiliki risiko penurunan kualitas hubungan yang lebih tajam.
Sementara itu kepuasan seksual pada awal hubungan memiliki efek perlindungan pada hubungan. Rata-rata kepuasan seksual dan hubungan naik atau turun secara bersamaan.
Individu yang menilai kepuasan hubungannya tinggi, juga menilai kepuasan seksualnya pada tingkat yang sama.
Namun, temuan yang menarik dari studi ini adalah pada pasangan tua, meskipun kepuasan seksualnya rendah dibanding pasangan muda, tetapi tetap memiliki kepuasan hubungan yang lebih besar.
Hal ini membuat kepuasan hubungan dan kepuasan seksual berbanding terbalik dengan variasi individu.
Beberapa pasangan melaporkan meskipun kepuasan seksnya berada di angka rendah, tetapi hubungan mereka lebih baik. Christopher menyimpulkan bahwa kualitas hubungan seksual bisa menjadi fondasi bagi keberlanjutan jangka panjang.
Banyak orang yang menganggap bahwa seks adalah inti penting dalam sebuah hubungan, padahal kenyataannya seks tidak memegang kepentingan setinggi itu.
Mengutip dari Marriage, seks dalam hubungan pernikahan penting dan perlu tetapi bukan hal yang utama.
Tidak dapat dipungkiri memang ketiadaan seks di awal masa pernikahan dapat menyebabkan frustasi dan kehampaan antar pasangan, tetapi ada faktor lain yang lebih berperan.
Seks dalam pernikahan adalah penting dan sama pentingnya dengan komunikasi dan keterbukaan, hanya saja pernikahan dapat dipertahankan tanpa seks.
Christopher menyarankan pada pasangan yang ingin terikat dalam suatu hubungan tertentu harus memiliki komitmen yang kuat terlebih dahulu.
Ikatan asmara awal adalah pelindung hubungan pernikahan, termasuk ikatan yang semakin lekat antara suami istri serta membangun kenangan indah dan pengalaman berbagi yang penuh kasih.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno