tirto.id - Tidak terasa tinggal beberapa hari lagi umat muslim di seluruh dunia siap menyambut hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Di Indonesia, ada sebuah tradisi untuk menyambut hari raya Lebaran, yaitu mudik ke kampung halaman masing-masing.
Pereli nasional Rifat Sungkar berbagi tips bagi pemudik yang akan melakukan perjalanan jauh terkait waktu yang tepat untuk berhenti mengemudi sejenak dan beristirahat.
Menurut Rifat kebutuhan istirahat juga ditentukan dari kondisi kelancaran jalanan.
"Dalam posisi menyetir terus, tiga jam sekali harus istirahat. Tapi kalau dalam kondisi macet, boleh lah empat jam sekali istirahat," kata Rifat beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selain tentang waktu berkendara, ada hal mendasar yang menurut Rifat harus diperhatikan yakni pola pikir berkendara.
"Terkadang dalam mudik biasanya kita ingin cepat sampai, itu pola pikirnya salah," kata Rifat.
"Yang benar adalah kita harus sampai tujuan dengan selamat, tapi dalam sepanjang perjalanan harus enjoy, tidak boleh merasa diuber waktu," ujarnya menambahkan.
Sebab berkendara saat mudik tidak bisa disamakan dengan berkendara di hari-hari biasa, sehingga menurut Rifat, pengemudi tidak bisa mematok waktu sampai yang spesifik.
"Tiga kali itu sudah cepat, tapi lambatnya bisa lima kali waktu biasa," kata Rifat.
Hal itu menurut Rifat sebagai dampak wajar dari tingkat kepadatan jalan yang maksimal pada masa mudik.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo