Menuju konten utama

Pengunjung Ragunan Tak Diasuransikan, Pengelola: Kami Beri Santunan

Kendati sudah tak lagi memberikan asuransi, Ketut mengaku Taman Margasatwa Ragunan tetap akan bertanggung jawab jika ada pengunjung yang mengalami kecelakaan di lokasi wisata.

Pengunjung Ragunan Tak Diasuransikan, Pengelola: Kami Beri Santunan
Pengunjung melihat gajah di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, Senin (26/12). Masyarakat baik dari dalam maupun luar kota memadati Kebun Binatang Ragunan untuk menghabiskan masa libur Natal. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/kye/16

tirto.id - Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Masyarakat Ragunan Ketut Widarsana mengatakan tempatnya bekerja memang tidak menyediakan lagi asuransi seperti yang biasa pengunjung dapatkan berbarengan dengan membeli tiket masuk.

Hal tersebut terjadi lantaran berubahnya sistem tiket masuk sejak 2016, yang semula menggunakan kertas atau manual menjadi elektronik atau eticketing.

"Jadi [dulu itu] bukti asuransinya berupa kertas sobek [karcis masuk]. Begitu kami menggunakan sistem eticketing, kan sudah tanpa kertas lagi, jadi tidak memungkinkan lagi," ujarnya kepada Tirto, Kamis (4/4/2019).

Kendati sudah tak lagi memberikan asuransi, Ketut mengaku Taman Margasatwa Ragunan tetap akan bertanggung jawab jika ada pengunjung yang mengalami kecelakaan di lokasi wisata.

"Tapi bukan dalam bentuk asuransi melainkan santunan. Sama saja," ujarnya.

Selain santunan, Ketut mengaku Ragunan juga akan memberikan layanan pengobatan gratis jika ada pengunjung yang mengalami kecelakaan ringan seperti terjatuh, tergelincir, dan sebagiannya.

Namun pihaknya tidak bisa menjamin, jika pengunjung yang bersangkutan memiliki sakit bawaan dan kambuh sewaktu bertamasya ke Ragunan.

"Kalau pengunjungnya sakit bawaan misalnya jantung, dan bukan karena faktor yang terjadi di Ragunan, kami tidak bisa berikan," tuturnya.

Pada Rabu (3/4/2019) sore, terjadi musibah patahnya salah satu dahan pohon di Ragunan.

Kejadian tersebut menyebabkan korban jiwa. Terdapat lima korban, satu orang di antaranya tewas lantaran tertimpa dahan yang menyebabkan luka di kepalanya.

Korban ialah Anis Harunisa (23), warga Hutan Salak, Desa Kertamukti, Kecamatan Cibutung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Sedangkan Dafin Algifari (2), anak dari Anis dalam keadaan kritis dan masih dalam penanganan tim medis. M. Alif Annabawi (6), Sugihwanti (48) dan Chinta Tsania (7), mereka mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Dari kejadian tersebut, Ketut mengakui sudah memberikan pertangungjawaban kepada korban berupa bebas biaya pengobatan, pemakaman, dan sejumlah uang santunan.

"Kami akan berikan juga santunan. Yang sudah kami musyawarahkan kepada pihak keluarga. Mereka sudah sepakat. Untuk jumlahnya belum bisa dikasih tahu, nanti sesuai dengan ketentuan yang ada," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait POHON TUMBANG atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari