tirto.id -
"Sekitar jam tiga sore cuaca lagi bagus, tidak ada hujan. Lalu dahan jatuh dan menimpa pengunjung. Kita tidak bisa prediksi karena cuaca sedang bagus," ujarnya kepada Tirto, Kamis (4/4/2019).
Begitu juga dengan kondisi pohon yang menimpa pengunjung. Menurutnya, secara tampilan fisik kondisi pohon tersebut tidak menunjukan hal yang bisa membahayakan manusia.
"Kondisi pohonnya kokoh, kuat, tinggi, rimbun dan tidak ada gejala-gejala yang bagaimana-bagaimana. Secara visual bagus, kami tidak menduga akan terjadi hal seperti kemarin," ujarnya.
Ia mengaku, pihaknya nemiliki tim khusus yang setiap hari melakukan pemantauan terhadap pepohonan yang ada di wilayah Taman Margasatwa Ragunan.
"Kalau sudah membahayakan akan ditebang, kalau rimbun akan dipangkas. Setiap hari kami lakukan itu," ujarnya.
Atas kejadian tersebut terdapat lima korban, satu orang di antaranya tewas lantaran tertimpa pohon yang menyebabkan luka di kepalanya.
Korban ialah Anis Harunisa (23), warga Hutan Salak Desa Kertamukti, Kecamatan Cibutung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sedangkan Dafin Algifari (2), anak dari Anis dalam keadaan kritis dan masih dalam penanganan tim medis.
Sementara M. Alif Annabawi (6), Sugihwanti (48) dan Chinta Tsania (7), mereka mengalami luka ringan dan telah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Pohon tumbang secara mendadak di kebun binatang itu sebelumnya juga pernah terjadi pada Minggu (17/9/2017).
12 orang menjadi korban robohnya sebuah pohon dekat kandang Harimau Sumatera, sekitar pukul 12.50 WIB. Pihak Taman Margasatwa Ragunan baru melaporkan kejadian itu sekira pukul 18.30 WIB.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari