tirto.id - Pemimpin Tim SOS Rohingya mengatakan, saat ini pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh membutuhkan bantuan kemanusiaan berkelanjutan guna membangun kehidupan, seperti layanan pendidikan dan pelatihan kemampuan kerja.
“Kalau untuk bantuan sandang, pakaian sudah tidak perlu. Paling yang diperlukan yaitu shelter dan sanitasi serta yang bersifat sustainable seperti pendidikan untuk anak, nutrisi dan kesehatan itu diperlukan,” kata Pemimpin Tim SOS Rohingya dari organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Rahardiansyah, Senin (25/9/2017).
Ia menambahkan, bantuan berkelanjutan berupa layanan kesehatan, pendidikan anak, dan pelatihan kemampuan kerja dibutuhkan pengungsi Rohingya untuk pemulihan dan melanjutkan hidup.
Menurut Rahardiansyah, Pemerintah Bangladesh telah melakukan koordinasi dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Rohingya tersebut.
Saat ini pengungsi Rohingya telah memiliki tempat tinggal sementara, rencananya akan diberi bekal kemampuan bertani dan lahan. Menurut Rahardiansyah, ke depannya, pengungsi Rohingya juga akan membutuhkan modal tunai untuk memulai usaha seperti dagang dan pertanian.
“Untuk pengungsi masih ada yang masuk, tapi hanya sedikit dari perbatasan. Karena pada Sabtu [23/9/2017], kami juga melihat dari Teknaf ada pembakaran yang terlihat di seberang Sungai Naf di dekat Maungdaw (wilayah Myanmar), karena terlihat asap mengepul tinggi,” ujar Rahardiansyah.
Rahardiansyah bersama tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan KBRI Bangladesh telah meninjau tempat penyimpanan sementara bantuan kemanusiaan RI untuk pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Barang-barang bantuan disimpan di gudang pemerintah Distrik Cox’s Bazar sebelum didistribusikan ke para pengungsi di beberapa sub-distrik di wilaya perbatasan.
Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa 30 ton beras, 14 ribu selimut, 17.400 sarung, 2490 paket makan siap saji, 20 tenda besar, 10 tangki air darurat fleksibel, 600 paket perlengkapan keluarga, 900 paket pakaian, satu ton gula pasir.
Selain itu, ada 20 bantuan sorti ketujuh dan delapan yang menakup 250 paket perlengkapan keluarga, 10 set generator listrik, 325 boks minyak goreng, dan 2 ribu boks biskuit.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra