tirto.id - Camat Tebet, Jakarta Selatan Dyan Airlangga mengatakan hari Minggu (14/7/2019) besok para korban kebakaran Tebet yang mengungsi di SDN 05 Manggarai akan dipindahkan ke lokasi lain. Sebab, SDN 05 Manggarai mulai hari Senin (15/7/2019) sudah mulai aktivitas belajar mengajar tahun ajaran baru.
"Kami sudah siapkan dua lokasi untuk penampungan pengungsi di RW 07 [untuk korban yang mengungsi di SDN 05]," ujarnya saat di SDN 05 Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).
Kedua tempat tersebut yakni di halaman Masjid Al-Falah di Jl. Remaja No. 13, yang tak jauh dari lokasi titik kebakaran. Kemudian di tanah kosong yang juga letaknya tak jauh dari lokasi kebakaran.
"Nanti tenda dari Dinas Sosial yang sebelumnya dipasang di SDN 05, akan kami pindahkan ke tanah kosong," ucapnya.
Dirinya menerangkan, keempat tenda pleton berwarna biru itu dapat menampung sekitar 100 korban kebakaran. Selebihnya, dapat ditampung di Masjid dan aula.
"Kurang lebih 100 orang. Itu kan baru tenda, ada juga masjid yang kami pakai. Ada aula juga," pungkasnya.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta mengatakan kejadian kebakaran di Jl. Lebak Swadaya I Kampung Bali Matraman RT 12 RW 07 Kelurahan Bali Matraman Kec. Tebet Jakarta Selatan, Rabu (10/7/2019) kemarin mengalami kerugian sekitar Rp2 miliar.
"Kerugian kurang lebih sekitar Rp2 miliar," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Subejo kepada Tirto, Kamis (11/7/2019).
Subejo menerangkan, awal mula kejadian kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik sekitar pukul 10.55 WIB. Akibat kebakaran itu, ratusan rumah warga dan barang-barang yang ada di dalamnya pun ludes terbakar.
Beberapa rumah tersebut terdiri dari RT. 004, 005, 010, 011, 012, 013 RW. 07, Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan, petugas Damkar melakukan proses pemadaman sekitar pukul 11.03 WIB. Kemudian kebakaran pun berhasil dipadamkan oleh petugas Damkar sekitar 17.58 WIB.
Saat ini, kata dia, sebanyak 784 orang dari 224 Kartu Keluarga (KK) mengungsi di beberapa tempat.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto