Menuju konten utama

Pengungsi Erupsi Merapi di Sleman Bertambah Jadi 203 Orang

Sebagian besar pengungsi merupakan kelompok rentan: ibu hamil, balita, dan lansia.

Pengungsi Erupsi Merapi di Sleman Bertambah Jadi 203 Orang
Petugas medis memeriksa pengungsi yang sakit di barak pengungsian Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (9/11/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/foc.

tirto.id - Jumlah pengungsi erupsi Gunung Merapi di Kelurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, bertambah menjadi 203 orang. Camat (Panewu) Cangkringan Pramono mengatakan pada Selasa (10/11/2020) malam ada empat orang yang masuk ke barak pengungsian Glagaharjo.

"Sampai tadi malam pengungsi di barak pengungsian Glagaharjo ini menjadi 203 orang," kata Pramono di barak pengungsian Glagaharjo, DIY, Rabu (11/11/2020), dikutip dari Antara.

Menurut Pramono, pada awal pengungsian, terdapat 164 warga Dusun Kalitengah Lor, Glagaharjo yang mengungsi, kemudian bertambah menjadi 185 orang.

"Kemudian hari ketiga 198 dan tadi malam hari keempat menjadi 203 orang pengungsi," jelasnya.

Menurut Pramono, dari data yang masuk kebanyakan penambahan dari pengungsi dewasa. Pengungsi dewasa ini sebenarnya bukan kelompok rentan yang wajib mengungsi.

"Namun mereka ikut mengungsi barangkali menemani kakek/neneknya, menemani anaknya atau penduduk dewasa yang merasa khawatir karena punya trauma erupsi Merapi 2010," kata dia.

Pramono mengatakan kebutuhan logistik untuk pengungsi masih mencukupi dan belum ada permasalahan berarti.

"Tadi sudah kami cek untuk logistik, bahan pangan sangat aman, kemudian untuk peralatan mandi dan kebutuhan sehari-hari semua sudah tersedia di gudang logistik," ujarnya.

Pramono mengatakan peralatan protokol kesehatan COVID-19 juga sudah memadai seperti tempat cuci tangan, sabun cuci tangan, sekat antar pengungsi dan lainnya.

"Hanya saja yang paling mendesak adalah masker medis, agar setiap hari pengungsian bisa ganti masker. Karena kalau masker kain, pengungsi lansia akan kesulitan ganti tiap tiga jam dan mencucinya," kata dia.

Baca juga artikel terkait PENGUNGSI MERAPI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan