Menuju konten utama

Pengiriman Uang ke Ponakan Setya Novanto Pakai Skema Khusus

Dalam dakwaan, Irvan disebut menjadi perantara penerimaan uang Setnov sebesar USD 3,5juta.

Pengiriman Uang ke Ponakan Setya Novanto Pakai Skema Khusus
Keponakan Ketua DPR Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (16/11/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Pengiriman uang dari PT Biomorf Mauritius ke keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi, pada 2012 lalu ternyata dilakukan secara tidak langsung. Hal itu diungkapkan jaksa penuntut umum di sidang perkara dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa Novanto, Kamis (11/1/2018).

Jaksa menyatakan, transfer uang itu memanfaatkan rekening atas nama sejumlah perusahaan. Total, ada USD 2,62 juta uang yang dialirkan dari Biomorf Mauritius ke Irvanto, melalui perantara perusahaan penukaran uang atau money changer.

Irvanto meminta barter kepada Manajer Marketing Inti Valuta Money Changer Riswan alias Iwan Barawa. Setelah mendapat permintaan barter, Riswan meminta bantuan Komisaris PT Berkah Langgeng Abadi July Hira.

July lantas memberikan sejumlah nomor rekening milik nasabahnya. Pemberian nomor rekening dilakukan untuk menampung uang dalam pecahan dolar AS. Uang itu masuk secara bertahap ke dalam berbagai rekening.

Dari skema yang ditampilkan, uang dikirim ke July menggunakan rekening atas nama Santoso Kartono sebesar 765,440 ribu dolar AS, Kohler Asia Pacific sebesar 200 ribu dolar AS, Cosmic Enterprise sebesar 200 ribu dolar AS, Sunshine Development sebesar 500 ribu dolar AS.

Golden Victory sebesar 186,4 ribu dolar AS, Pacific Ofeo Chemical sebesar 183,4 ribu dolar AS, Wa Kong Trading sebesar 250 ribu dolar AS, Omni Potent Ventura sebesar 240 ribu dolar AS, dan July Hira sebesar 200 ribu dolar AS.

Baca: Keponakan Novanto Pakai Sistem Barter Transfer Uang Korupsi e-KTP

Jutaan uang dolar amerika itu ditransfer ke July Hira melalui rekening atas nama Gurga, Melyana, Money Changer Hidup Artha, Lulu, Chandra, Money Changer Boss.

Perusahaan Biomorf Mauritius adalah perusahaan asing yang menjadi salah satu penyedia produk biometrik merek. Produk itu digunakan dalam proyek pengadaan e-KTP milik Kementerian Dalam Negeri periode 2011-2013.

"Iwan telepon saya. Ada klien yang mau jual dolar AS di Singapura. Jumlahnya bertahap sekian-sekian, lalu saya kasih rekening. Kemudian transfer beruntun," kata July.

Setelah semua uang diterima July, ia langsung memberi tahu Riswan untuk mengambil uang tersebut ke kantor July.

Irvan diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan e-KTP yang telah menjerat Setya Novanto sebagai terdakwa. Keponakan Setnov itu disebut sebagai perantara penerimaan uang panas dari proyek e-KTP.

Dalam dakwaan Setnov, Irvan disebut menjadi perantara penerimaan uang Setnov sebesar USD 3,5juta, pada kurun waktu 19 Januari 2012-19 Februari 2012. Sementara itu, total uang yang diduga diterima Setnov dalam proyek e-KTP sebesar USD 7,3 juta.

Mantan Ketua Umum Golkar itu juga disebut menerima jam tangan Richard Mille seri RM011 seharga USD135.000 dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong dan almarhum Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem.

Baca: Setya Novanto Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator di Kasus e-KTP

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Hukum
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto