Menuju konten utama

Pengguna Tol Cipali Keluhkan Kemacetan di Sekitar Rest Area

Untuk mengatasi kemacetan, Dinhub Jabar melakukan penutupan ruas tol Cikopo-Palimanan sejak kilometer 84 sampai kilometer 117 bahkan hingga kilometer 127.

Pengguna Tol Cipali Keluhkan Kemacetan di Sekitar Rest Area
Kendaraan terjebak kemacetan di Tol Cipali arah Jakarta KM 102 di Subang, Jawa Barat, Sabtu (1/7). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Para pengguna jalan tol, terutama sejak masuk gerbang Palimanan hingga Cikarang Barat, mulai mengeluhkan adanya kemacetan yang seringkali terjadi menjelang rest area atau tempat-tempat peristirahatan.

"Saya terjebak kemacetan di tol Cikopo-Palimanan. Sebelumnya juga terkena macet di Kendal dan tol fungsional di Batang," kata pemudik tujuan Bogor Hendrik Sumali (46) di tempat peristirahatan kilometer 62 tol Jakarta-Cikampek, Minggu (2/7/2017).

Hendrik mengaku dirinya telah lima kali berhenti di sejumlah titik, baik tempat peristirahatan di jalan tol maupun rumah makan di jalan non-tol.

"Fasilitas di jalan tol sudah bagus, hanya saja kemacetannya itu yang menghambat perjalanan kami dari Semarang," kata Hendrik yang mudik bersama istri dan tiga anaknya.

Pendapat senada juga disampaikan pemudik asal Malang Hendrianto (36) yang mengaku terjebak selama lebih dari lima jam di ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

"Arus lalu-lintasnya tidak teratur sebelum datang petugas dari Jasa Marga dan kepolisian. Kalau ada jembatan penyeberangan jalan tol, banyak kendaraan yang tampak sengaja berhenti persis di bawahnya untuk beristirahat," ujar Hendrianto sebagaimana dikutip dari Antara.

Selain itu, Hendrianto juga menyayangkan adanya warga sekitar yang berjualan di jalan tol sehingga semakin menghambat perjalanan.

"Mungkin mereka melihat ada peluang dan kebetulan pengguna jalan tol juga butuh makan karena lama harus menunggu ke tempat peristirahatan," kata Hendrianto.

Pengguna bus umum dari Klaten, Hartono (50) mengaku mengalami hambatan yang sama pada ruas tol Cipali dan ruas tol fungsional.

"Kami dua kali berhenti untuk beristirahat sejak perjalanan dari Klaten. Pertama di sekitar Batang dan kedua di kilometer 62 ini," kata pemudik tujuan Tangerang itu.

Meskipun mengapresiasi fasilitas dan kebersihan tempat-tempat peristirahatan yang disinggahinya, Hartono menilai harga makanan oleh-oleh yang dijual di tempat peristirahatan lebih mahal dibanding di luar tol.

Sebelumnya, Direktorat Lalu-Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat mulai menutup ruas tol Cikopo menuju Palimanan untuk mengantisipasi kepadatan puncak arus balik pada Sabtu malam.

Penutupan ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) itu dimulai pada sejak kilometer 84 sampai kilometer 117 bahkan hingga kilometer 127. Selain jalur satu arah dari Cikopo, kami juga mengambil kebijakan lawan arus pada kilometer 64 tol Jakarta-Cikampek hingga kilometer 34," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik.

Terkait kemacetan di jalan tol ini, Kementerian Kesehatan telah mengimbau para pemudik untuk mewaspadai masalah kesehatan mereka. Melalui siaran pers pada Sabtu (1/7/2017), Kemenkes menyebutkan bahwa berdasarkan informasi dari pos kesehatan, masalah kesehatan pemudik pada umumnya ialah kelelahan dan gangguan pencernaan.

Petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Ace Rusadi di pos kesehatan rest area KM 62 Tol Cikampek-Jakarta menyebutkan banyak pengendara yang kelelahan langsung berhenti dan beristirahat di rest area, bahkan langsung memeriksakan kondisi kesehatannya jika mengalami gangguan kesehatan.

"Kebanyakan masalah pengemudi dikarenakan faktor kelelahan, ada juga pencernaan," ujar Ace.

Untuk itu, pengendara disarankan memanfaatkan pusat informasi 119 guna menanggulangi masalah kesehatan selama di perjalanan terutama bila mengalami masalah kesehatan di tengah kemacetan dan jauh dari rest area.

Baca juga artikel terkait ARUS BALIK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari