tirto.id - Gizi salah adalah suatu keadaan yang disebabkan ketidakseimbangan antara jumlah zat-zat gizi yang dikonsumsi dan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh.
Gizi salah bisa berupa undernutrition (kekurangan konsumsi pangan), specific deficiency (kekurangan zat gizi tertentu), over nutrition (kelebihan konsumsi pangan) atau imbalance (disproporsi zat gizi) .
Penyakit-penyakit gizi salah disebabkan oleh manusia itu sendiri, karena tidak mencukupi zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Selain itu, faktor kemiskinan juga menjadi penyebab timbulnya gizi-gizi salah. Karena, adanya kemiskinan membuat banyak pihak kesulitan memenuhi kebutuhan gizi seimbang.
Beberapa Gangguan Akibat Gizi Salah
Mengutip modul Penjaskes SMP Kelas VII (2020), ini adalah gangguan dan penyakit yang bisa terjadi akibat gizi salah:
1. Kurang Kalori Protein
Kekurangan protein biasanya disertai dengan kekurangan kalori. Penyakit akibat kekurangan kalori dan protein disebut kurang kalori protein atau terkenal istilah KKP (Kurang Kalori Protein).
Penyakit ini banyak menimpa golongan anak, terutama anak-anak yang berumur di bawah lima tahun.
Akibat yang sangat merugikan dari Kurang kalori protein adalah anak menjadi kurang lincah, lemah dan malas, tidak cerdas dan sering jatuh sakit.
Tanda khas yang mendahului gejala-gejala KKP ialah terganggunya pertumbuhan anak.
2. Kurang Vitamin A
Kurang vitamin A merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. Penyakit ini banyak menimpa anak-anak balita. Gejala utama vitamin A tampak pada gangguan alat penglihatan.
Selain mengakibatkan gangguan terhadap penglihatan, kekurangan vitamin A akan menyebabkan juga kelambatan pertumbuhan, pengeringan epitel kulit, dan pengeringan kelenjar air mata.
Sementara, mengkonsumsi vitamin A yang berlebihan dapat menimbulkan akibat yang kurang baik, yang disebut keracunan vitamin A.
3. Kurang vitamin B
a. Kurang vitamin B1 (thiamine)
Vitamin B1 berfungsi dalam metabolisme hidrat arang. Oleh sebab itu, kekurangan vitamin ini akan menyebabkan gangguan pada metabolisme hidrat arang.
Gejala-gejala awal dari kekurangan vitamin B1, antara lain kurang nafsu makan, sukar buang air besar, rasa lelah, dan sukar tidur. Kekurangan vitamin B1 tingkat berat akan menyebabkan penyakit beri-beri.
b. Kurang vitamin B2 (riboflavine)
Gejala kekurangan riboflavine biasanya terdapat bersamaan dengan gejala kekurangan vitamin B lainnya.
Tanda-tanda yang khas ialah bibir kering pecah-pecah, juga pecah-pecah pada sudut mulut, radang pada lidah, kulit sekitar hidung kering dan kasar berbintik-bintik.
c. Kurang Niacin
Tubuh manusia dan hewan menyusui dapat membuat niacin dari asam amino tryptophan. Penyakit akibat kekurangan niacin disebut pellagra. Gejala-gejala pellagra dikenal dengan istilah ā3 Dā, yaitu singkatan dari Diare, Disentri dan Demensia.
4. Kurang Vitamin C
Penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin C disebut scorbut (seriawan), dengan gejala-gejala yang lazim, antara lain ialah perdarahan di bawah kulit sehingga tampak bercak-bercak hitam kemerah-merahan, gusi bengkak, kemerahan, dan mudah berdarah.
5. Kurang Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan penyakit yang disebut rakhitis yaitu kelainan-kelainan pada pertumbuhan tulang.
Penyakit ini terdapat pada anak-anak yang masih kecil. Tanda-tanda kekurangan vitamin D ialah tulang-tulang panjang menjadi bengkak, pertumbuhan gigi terlambat.
6. Kurang Vitamin E
Kekurangan vitamin E akan menyebabkan kemandulan dan kelainan pada jantung. Pengaruhnya terhadap keadaan gizi manusia hingga sekarang masih belum dapat diketahui dengan pasti.
7. Kurang vitamin K
Vitamin K diperlukan untuk pembuatan protrombin, sesuatu yang diperlukan untuk pembekuan darah. Oleh sebab itu, kekurangan vitamin K akan mengakibatkan hambatan pada proses pembekuan darah. Pada operasi atau luka-luka misalnya, akan mudah terjadi perdarahan.
8. Kekurangan Zat-Zat Mineral
Dalam bidang gizi yang akan dibicarakan adalah mengenai kekurangan kalsium (zat kapur), fosfor, zat besi, dan yodium. Walaupun demikian, bukan berarti bahwa zat-zat mineral lainnya tidak penting.
9. Kurang Kalsium dan Fosfor
Pada anak-anak, kekurangan kedua zat mineral ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang dan gigi. Penyakit rakhitis akan terjadi apabila selain kekurangan zat kapur dan fosfor, juga kekurangan vitamin D.
Pada orang dewasa akan terjadi osteoporosis dan osteomalasia, yaitu sejenis penyakit menyebabkan tulang-tulang menjadi rapuh dan lemak.
10. Kurang Zat Besi
Kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia. Anemia dapat disebabkan selain karena kekurangan zat besi juga karena faktor-faktor lain.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, pada gadis remaja, dan pada wanita terutama wanita hamil.
11. Kurang Yodium
Yodium merupakan bagian dari hormon thyroid yang mengatur metabolisme basal. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar thyroid yang dikenal sebagai gondok (goiter).
Editor: Yantina Debora