Menuju konten utama

Pengemudi GoCar Unjuk Rasa ke Go-Jek Tuntut Perubahan Skema Poin 25

Ratusan pengemudi Gocar melakukan unjuk rasa di depan kantor Go-Jek menuntut perubahan skema 25.

Pengemudi GoCar Unjuk Rasa ke Go-Jek Tuntut Perubahan Skema Poin 25
Ratusan pengemudi mobil daring Go Car memadati ruas jalan Sultan Hasanuddin Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019). tirto.id/Alfian Putra Abdi

tirto.id - Ratusan pengemudi mobil daring GoCar memadati ruas jalan Sultan Hasanuddin tepat arah Mabes Polri dan melakukan unjuk rasa di depan kantor Go Jek.

Dalam orasinya para pengemudi menuntut perubahan kebijakan skema poin 25.

"Kami bukan sapi perah lho, jangan seenak-enaknya perlakukan kami," teriak salah satu orator di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2019).

Para pengemudi GoCar ini menyatakan menunggu pihak manajemen Go-Jek untuk menemui massa aksi dan mendengarkan aspirasi secara langsung.

"Woy, Gojek turun. Temui kami," teriak orator.

Aksi unjuk rasa kali ini melibatkan pengemudi GoCar lintas wilayah. Dari pantauan di lokasi sebagian besar memang datang dari DKI Jakarta, tetapi ada pula yang datang dari Bogor Kota dan Tangerang.

Sambil menanti perwakilan manejemen Go-Jek hadir, para pengemudi memutar musik dan bergoyang bersama-sama.

Saat ini situasi Jalan Sultan Hasanuddin terpantau padat merayap. Aparat kepolisian sudah berjaga-jaga di sekitar lokasi.

"Kami tidak akan bubar sebelum kalian turun menemui kami. Ayo rapatkan barisan! Kita tuntut keadilan," lanjut orator.

Sebelumnya, pengemudi Online Individu se-Jabodetabek yang tergabung dalam Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (GERHANA) juga melakukan unjuk rasa dan mengusung tema "Revolusi Sistem Transportasi Online" di depan kantor Go-Jek, Blok M, Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

Massa sempat membakar ban, helm dan jaket Go-Jek di lokasi aksi.

"Kami bakar atribut karena tidak ada tanggapan dari pihak Go-Jek sejak pagi," ujar salah satu peserta unjuk rasa.

Dalam aksi tersebut, para pengendara menuntut soal perubahan skema poin 25, di antaranya menolak skema bertambah tapi bonus berkurang, meminta pengembalian skema yang manusiawi, menagih janji open suspend nasional, menghapus order prioritas, dan membuat tarif sewajarnya.

Baca juga artikel terkait GOJEK atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno