Menuju konten utama

Pendapatan Driver Seret, Gojek: Kesejahteraan jadi Prioritas

Gojek melakukan berbagai langkah untuk mensejahterakan mitra ojek online.

Pendapatan Driver Seret, Gojek: Kesejahteraan jadi Prioritas
Pengemudi ojek daring berunjuk rasa menolak penyesuaian tarif dengan mendatangi kantor Gojek di Solo, Jawa Tengah, Senin (22/11/2021). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/rwa.

tirto.id - Pendapatan driver ojek online kian menipis, banyak dari mereka curhat hanya mendapatkan Rp10 ribu dalam sehari. Merespons fenomena tersebut, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek, Rubi W Purnomo mengklaim pihaknya menyediakan beragam wadah komunikasi untuk meningkatkan mitra driver.

Salah satunya pengembangan dan inovasi produk sehingga pelanggan bisa terus mendapatkan pengalaman menyenangkan menggunakan layanan. Harapannya Gojek bisa terus menjadi pilihan utama bagi pelanggan.

"Efeknya, jumlah order berpotensi naik dan pada akhirnya mendorong pendapatan mitra driver. Contohnya, Mode Hemat yang memberikan jaminan ongkir GoFood senilai Rp3.000 atau Rp5.000 (tergantung kota) merupakan salah satu inovasi agar layanan kami dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi," kata SVP Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo kepada Tirto, Jakarta, Rabu (2/8/2023).

Rubi juga menuturkan Gojek juga membuka promo GoCar Hemat dengan harga lebih ramah di kantong. Kemudian untuk produk logistik, pihaknya juga memberikan beragam program promosi kepada pelanggan dan para UMKM.

"Itu untuk meningkatkan minat mereka menggunakan layanan Go Send," sambungnya.

Kedua, cara peningkatan mitra driver lainnya yaitu dengan berupaya meringankan biaya operasional para mitra driver. Salah satunya, melalui program Gojek Swadaya yang dirilis sejak 2016.

Dia mengklaim selama tujuh tahun terakhir Gojek Swadaya telah memberikan manfaat untuk 450.000 mitra driver per bulan. Tidak hanya itu, dia juga mengklaim para driver bisa menghemat hingga 15% dari biaya operasional.

"Program Gojek Swadaya di antaranya keringanan biaya pulsa, paket data, bengkel, makanan, program KPR, hingga beasiswa pendidikan bagi anak mitra driver," ucap Rubi.

Rubi menambahkan, Gojek tetap mematuhi regulasi yang tengah ditetapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Serta, biaya layanan (komisi) Gojek untuk layanan penumpang (GoRide) mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan (KP) Nomor 1001 tertanggal 22 November 2022.

"Tidak mengurangi pendapatan mitra pengemudi kami, di mana ada dua jenis komponen yang terdiri dari biaya tidak langsung berupa biaya sewa penggunaan aplikasi paling tinggi 15% dan biaya penunjang 5%," bebernya.

"Komisi yang dikenakan Gojek ke mitra driver tersebut digunakan untuk mendukung usaha serta berbagai inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan mitra driver kami," jelasnya.

Termasuk alokasi biaya penunjang untuk mendukung operasional mitra driver. Kemudian, asuransi keselamatan tambahan, ragam pelatihan untuk mitra driver, layanan informasi dan pengaduan, bantuan biaya operasional dalam bentuk voucher atau kupon bonus.

Rubi juga menuturkan, alokasi bonus diberikan kepada mitra dalam situasi kondisional atau waktu tertentu. Hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku dari Kemenhub.

"Kesejahteraan mitra driver terus menjadi prioritas Gojek dalam memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait DRIVER GOJEK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin