tirto.id - Pengamat politik asal Universitas Nasional, Mohammad Hailuki mengatakan sosok yang diajukan oleh Partai Demokrat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 mendatang seharusnya dapat mengakomodasi berbagai golongan. Sosok yang dimaksud adalah Soekarwo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
"Meski perhelatan pilkada baru akan digelar tahun depan, namun kedua kutub yang berseberangan telah memulai 'peperangan' di berbagai level dan lini," kata Luki di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Menurut Luki, Gubernur Jawa Timur Soekarwo atau akrab disapa Pakde Karwo dinilai sebagai salah satu tokoh yang mampu menjembatani kepentingan semua pihak.
"Munculnya Karwo akan membuat posisi Demokrat menjadi pemain kunci, bukan sekadar pelengkap dalam konstelasi Pilkada DKI. Karena dengan perolehan 10 kursi Demokrat bisa menjalin koalisi 'poros tengah' dengan parpol nasionalis lainnya agar memenuhi persyaratan minimum," ujarnya.
Luki menambahkan, apabila Demokrat mulai melakukan sosialisasi pada pertengahan tahun ini, maka tidak menutup kemungkinan elektabilitas Karwo dalam setahun ke depan akan terus meningkat.
Terlebih sosok Pakde Karwo yang selama ini tercitrakan bijak, tenang, ramah, humoris dan matang tidak didapati pada sosok cagub DKI seperti Ahok, Adhyaksa Dault, Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno, lanjutnya.
Luki menegaskan, Demokrat tentu perlu mempertimbangkan Karwo sebagai calon yang akan diusung sebagai cagub DKI. Dengan mengusung calon alternatif, menurutnya, diharapkan Demokrat bisa menjalankan fungsi parpol sebagai pengendali konflik, sekaligus perkuat dukungan terhadap sistem politik di DKI. (ANT)
