tirto.id - Banyak orang tak bisa langsung bergerak saat pertama kali bangun tidur di pagi hari. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah jenis alarm yang Anda pilih.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal PLoS One menemukan, kemalasan yang muncul saat bangun pagi disebabkan oleh jenis alarm yang digunakan. Nada yang lebih keras akan membantu seseorang lebih waspada.
Sedangkan bunyi alarm yang itu-itu saja membuat tubuh terasa malas. Anda dapat memilih bunyi musik yang penuh melodi agar terbangun lebih semangat. Penelitian ini berpotensi membantu orang dalam banyak profesi, seperti responden darurat dan pilot maskapai.
Dalam penelitian yang melibatkan 50 orang, responden diberi kuesioner yang dapat diisi secara anonim di rumah. Para responden ditanya tentang jenis suara yang mereka pilih sebagai nada alarm. Bagaimana perasaan mereka tentang suara itu, dan seberapa waspada atau pening yang mereka rasakan setelah bangun tidur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jika menggunakan nada yang lebih keras dan kasar untuk membangunkan diri sendiri, itu sebenarnya dapat merugikan karena membuat seseorang merasa grogi. Sedangkan alarm yang lebih merdu dapat membantu seseorang merasa lebih waspada.
Penulis utama Stuart McFarlane, seorang peneliti doktoral di RMIT University, mengatakan timnya menemukan bahwa suara alarm orang yang dianggap "melodik" membuat orang lebih mudah bangun dan waspada, seperti dilansir dari laman Healthline.
McFarlane menjelaskan bahwa nada dianggap melodik adalah adanya setidaknya dua nada, waktu, dan urutan nada yang terdengar berkaitan satu sama lain. Contohnya seperti nada alarm melodi lagu Madonna "Borderline." McFarlane menganggap melodi sebagai "entitas artikulatif atau frasa musik,". Naik turunnya nada dalam alarm yang lebih melodik membantu memusatkan perhatian otak kita.
Hal ini berbeda dengan alarm yang mengulang satu nada, seperti jam alarm tradisional, atau alarm yang disetel ke stasiun radio bicara. Alarm “beep beep beep” yang lebih monoton dapat meningkatkan kecemasan dan menimbulkan kebingungan.
Sleep inersia atau kecenderungan grogi ketika bangun tidur secara sementara dapat merusak kemampuan kita untuk berpikir, mengingat, dan bereaksi. Biasanya berlangsung sekitar 30 menit kadang-kadang bisa berlangsung selama 2 hingga 4 jam, kata McFarlane.
Jennifer Doering, PhD, RN, associate dekan untuk urusan akademik dan associate professor, College of Nursing, Universitas Wisconsin-Milwaukee, bagaimanapun, memperingatkan bahwa penelitian itu memang memiliki beberapa kekurangan desain salah satunya hanya melibatkan sedikit sampel orang, penulis tidak menyaring gangguan tidur, dan tidak ada kontrol.
Tips untuk bangun lebih bugar
Meskipun agak terlalu dini untuk membuat rekomendasi tegas mengenai nada alarm, Dr. Timothy I. Morgenthaler, seorang ahli paru dan spesialis obat tidur di Mayo Clinic, mengatakan ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan agar Anda bangun dengan segar bugar:
- Tidur yang cukup
- Pertahankan jadwal tidur dan bangun yang teratur
- Hindari alkohol saat tidur. Konsumsi alkohol malam hari dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk dan terfragmentasi
- Lebih aktif di siang hari. Olahraga teratur dapat meningkatkan kualitas dan durasi tidur. Ini juga dapat membantu mengatur siklus tidur-bangun dan membuatnya lebih mudah tertidur.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Agung DH