Menuju konten utama

Penelitian Sebut 1 dari 14 Perempuan Hamil AS Menggunakan Ganja

1 dari 14 wanita hamil di Amerika mengatakan telah menggunakan ganja

Penelitian Sebut 1 dari 14 Perempuan Hamil AS Menggunakan Ganja
Ilustrasi ibu hamil. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Penggunaan ganja bagi wanita hamil di Amerika Serikat mengalami peningkatan dua kali lipat. Data menunjukkan, sekitar 1 dari 14 wanita hamil mengatakan menggunakan ganja.

Sebagaimana dilaporkan AP News, data tersebut merupakan hasil dari representasi dari hasil survei kesehatan secara nasional pada tahun 2016-2017.

Sementara itu, beberapa penelitian menjelaskan, penggunaan ganja selama kehamilan dapat mengakibatkan potensi bayi lahir prematur dan penurunan berat badan bayi.

Studi pemerintah AS menyebutkan, penggunaan ganja selama kehamilan tidak sebanding dengan resiko yang dialami. Hasil riset ini diterbitkan secara online melalui jurnal asosiasi medis Amerika.

Salah satu peneliti Dr. Nora Volkow direktur lembaga nasional penyalahgunaan narkoba mengungkapkan riset tersebut pernah diaplikasikan pada hewan.

Dalam penelitian, hewan telah terpapar dosis ganja tinggi di awal kehamilan. Hasilnya diketahui janin mengalami kelainan otak.

“Kita perlu berhati-hati karena kita tidak tahu persis bahayanya,” ungkap Volkow.

Volkow juga menjelaskan banyak wanita yang telah menggunakan ganja sebelum mereka mengetahui kehamilannya. Bahkan beberapa menggunakannya untuk meredakan mual di pagi hari.

Penggunaan mariyuana atau ganja di Amerika memang tindakan yang dilegalkan untuk keperluan obat ataupun sarana perangsang seks di 29 negara dan ibu kota Washington District of Columbia, kata juru bicara Morgan Fox of the Marijuana Policy Project.

Saat ini sekitar 64 persen orang dewasa AS mengungkapkan penggunaan obat-obatan terlarang untuk hubungan seks seharusnya diperbolehkan.

Namun psikolog Earleywine mengingatkan efek samping yang sering terjadi pada ganja adalah membuat mulut kering. Tak hanya mulut, ganja juga bisa menyebabkan wanita memproduksi selaput lendir lebih sedikit.

Baca juga artikel terkait GANJA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH