Menuju konten utama

Penelitian: Menghirup Aroma Makanan Selama 2 Menit Bisa Bantu Diet

"Aroma sekitar dapat menjadi alat yang ampuh untuk melawan keinginan akan makanan yang memanjakan," jelas Dipayan

Penelitian: Menghirup Aroma Makanan Selama 2 Menit Bisa Bantu Diet
Ilustrasi pria gemuk memakan roti isi berukuran besar. Foto/iStock

tirto.id - Sejumlah orang percaya dengan menghirup aroma makanan akan membuat seseorang merasa kenyang tanpa memakannya sekalipun. Saat dilakukan memang terasa lucu, namun ternyata perilaku itu bermanfaat, terutama untuk para pengikut diet sehat.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Marketing Research menemukan jika aroma makanan dapat langsung memuaskan perut. Hal ini dipengaruhi oleh otak yang tidak serta merta dapat membedakan sumber kenikmatan indrawi.

Penelitian ini menunjukkan, hanya membutuhkan waktu dua menit untuk memuaskan atau mengenyangkan kita pada makanan yang kita inginkan.

"Aroma sekitar dapat menjadi alat yang ampuh untuk melawan keinginan akan makanan yang memanjakan," jelas Dipayan Biswas, penulis jurnal dari University of South Florida College of Business.

"Faktanya, rangsangan sensorik halus seperti aroma bisa lebih efektif dalam mempengaruhi pilihan makanan anak-anak dan orang dewasa daripada aturan-aturan yang membatasi," tambahnya

Biswas menemukan hubungan langsung antara lamanya waktu paparan dengan keinginan untuk tidak makan. Dia melakukan serangkaian tes menggunakan nebulizer yang tidak mencolok, yang secara terpisah mengeluarkan aroma makanan sehat dan tidak sehat seperti cookie vs. stroberi, dan pizza vs apel.

Dia menemukan peserta yang terkena aroma kue selama kurang dari 30 detik lebih cenderung menginginkan kue. Tetapi mereka yang terpapar lebih dari dua menit, berlaku sebaliknya, tidak mengininkan kue dan mengambil strawberry sebagai gantinya. Dia juga memiliki hasil yang sama dengan kasus pada aroma pizza dan apel diuji.

Alan Hirsch, dari Smell and Taste Treatment and Research Foundation di Chicago mengatakan bahwa bau dan rasa terkait erat. Bahkan, dia mengatakan 90% dari apa yang orang anggap rasa, itu adalah bau.

“Jika Anda merasa sulit untuk menelan, cobalah tutup hidung sambil makan sesuatu dan Anda akan merasa sulit untuk mencicipi rasanya,” jelas Hirsch seperti dikutip WebMD.

Hal itu masuk akal secara anatomis, kata Hirsch, karena alasan orang merasa kenyang adalah karena biasanya otak kita, bukan perut kita, yang menafsirkan apakah kita sudah cukup makan. Ini didasarkan pada seberapa banyak makanan yang masuk ke mulut kita, serta seberapa banyak kita mencium dan merasakan.

Hirsch kemudian mengembangkan beberapa metode. Ia awalnya menciptakan tabung, tempat menghirup aroma makanan. Setelah mempelajari lebih dari 3.100 pelaku diet, ia menemukan bahwa orang yang menggunakan tabung itu kehilangan rata-rata 30 pound dalam enam bulan, sedangkan pelaku diet tradisional hanya kehilangan 6 pound.

Hirsch tidak bisa mengatakan tabung bau yang ia ciptakan kurang bekerja dengan baik. Gagasan mengendus tabung sepanjang hari tidak terlalu praktis, itulah sebabnya Hirsch mengalihkan perhatiannya untuk mengembangkan kristal yang orang bisa taburkan pada makanan sebelum makan.

Hirsch mengatakan orang-orang bahkan tidak melihat perbedaan dalam hal rasa makanan mereka ketika menggunakan kristal, yang berkisar dari rasa keju cheddar dan lobak hingga moka dan stroberi. Semuanya terdapat 12 rasa.

Tetapi Hirsch menyarankan pada orang-orang yang sedang berdiet untuk bereksperimen di rumah dengan menggunakan indera penciuman dan rasa saat makan.

"Hirup makananmu sebelum kamu memakannya. Kunyah perlahan, dan luangkan waktumu. Cobalah menikmati makanan yang lebih pedas atau gurih, bukan tugas yang sulit bagi kebanyakan pelaku diet, yang sering makan makanan yang sama hari demi hari,” jelasnya.

Baca juga artikel terkait DIET atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Febriansyah
Editor: Yulaika Ramadhani