tirto.id - Tampaknya--jika diberi pilihan --orang cenderung memilih untuk melihat apa yang yang akan terjadi di masa depan. Namun para peneliti Jerman dan Spanyol menemukan hal sebaliknya, manusia ternyata lebih suka untuk tidak tahu tentang masa depan mereka, baik maupun buruk.
Para ilmuwan di Berlin--yang berbasis di Institut Max Planck untuk Pembangunan dan Universitas Granada--melakukan penelitian terhadap lebih dari 2.000 orang di Jerman dan Spanyol. Para responden ditanya apakah mereka ingin tahu hasil dari sebuah pertandingan sepak bola, hadiah Natal, atau pernikahan mereka akan berakhir dengan perceraian,
Dari penelitian itu, peneliti menemukan sebagian besar orang tidak ingin menyadari peristiwa negatif yang akan datang di masa depan. Bahkan untuk sesuatu yang positif sekalipun, responden lebih suka memilih tidak ingin tahu.
Penulis utama penelitian Gerd Gigerenzer mengatakan orang tidak ingin tahu masa depan mereka karena "untuk menghindari penderitaan, penyesalan, dan hilangnya kenikmatan sensasi ketegangan dari peristiwa menyenangkan yang bakal terjadi," demikian dilansir USA Today, Kamis (23/2/2017).
Penelitian juga menemukan, mereka yang berharap tidak tahu masa depan, "lebih menghindari risiko dan lebih sering membeli asuransi jiwa dan hukum daripada mereka yang ingin tahu masa depan."
Soal kematian, studi ini juga menemukan orang-orang lebih cenderung tidak ingin tahu tentang hal itu. Orang-orang yang lebih tua, peneliti mengatakan, tidak mungkin untuk ingin tahu penyebab dan tanggal kematian mereka.
Satu-satunya bagian dari survei yang kebanyakan orang ingin tahu masa depan adalah ketika ditanya apakah mereka ingin tahu masa depan anak mereka yang belum lahir. Hanya sekitar 37% mengatakan mereka lebih suka tidak ingin tahun tentang jenis kelamin bayi mereka.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH