tirto.id - Ekonom senior Insitute for Development of Economics and Finance (Indef) Fadhil Hasan menjelaskan, paslon Pilpres 2019 perlu membahas kesiapan masyarakat menghadapi revolusi industri 4.0.
"Apakah betul industri 4.0 akan menjadi driver baik untuk pertumbuhan maupun pemerataan. Atau justru jadi instrumen yang menyebabkan ketimpangan penguasaan aset jadi semakin melebar," kata dia, dalam diskusi 'Tantangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial', di Gedung Naffaro ITS, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Pembahasan mengenai revolusi industri 4.0 dinilai wajib disampaikan kedua capres dalam debat kelima Pilpres 2019, karena akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.
Dari perkembangan saat ini, revolusi industri di Indonesia menyebabkan ketimpangan. Ia mencontohkan produk yang diperjualbelikan di market place alias toko online.
Pada 2017, kata dia, ada 93 persen produk yang dijual di market place merupakan produk impor. Padahal, lanjut dia, seharusnya produk UMKM bisa mengambil peluang dari kehadiran start-up tersebut.
"Apakah betul membawa dampak yang positif dan optimal pada perekonomian kita atau kita hanya menjadi pasar dalam revolusi industri 4.0. Saya kira pemerintah memiliki kebijakan yang jelas. Kita harus menyambut revolusi itu, tapi di saat yang sama kita harus memastikan keberadaannya bermanfaat untuk perekonomian kita," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali