Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2019

Pemudik Keluhkan Keterlambatan Perjalanan Akibat KA Lodaya Anjlok

Para pemudik mengeluhkan keterlambatan kedatangan kereta akibat anjloknya kereta api Lodaya tambahan di kilometer 193-192 Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung.

Pemudik Keluhkan Keterlambatan Perjalanan Akibat KA Lodaya Anjlok
Polisi bersama petugas KAI dan TNI melakukan pemeriksaan rel kereta api saat operasi persiapan jalur mudik di Stasiun Kemiri, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (27/5/2019). ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.

tirto.id - Beberapa pemudik mengeluhkan keterlambatan perjalanan kereta api akibat peristiwa anjloknya Kereta Api Lodaya Tambahan rute Solo Balapan-Bandung pada Rabu (29/5/2019) sore.

Salah satunya Selly Oktaviani, Mahasiswi UGM (25), perjalanannya menuju Bandung untuk mudik yang diprediksi hanya delapan sampai sembilan jam dari Yogyakarta dengan Kereta Api Kahuripan pada Rabu (29/5/2019) malam harus terhambat karena anjloknya Kereta Lodaya Tambahan.

"Aku inget banget, kereta sempat berhenti di beberapa stasiun tiga atau empat stasiun. Durasinya 30 menitan. Bahkan, di Cibatu itu berhenti lama banget ada lebih dari 40 menit," jelas dia kepada Tirto, Kamis (30/5/2019).

Selly pun menceritakan perjalanannya dari Yogyakarta dimulai on time pada 18.15 WIB dengan prediksi waktu sampai pukul 02.40 dini hari. Perhitunganya jika sampai pada dini hari ke kampung halaman, ia bisa merasakan sahur dengan keluarga setelah hampir satu tahun tidak pulang ke Bandung.

Namun, karena KA Kahuripan kali ini terlambat sampai karena adanya gangguan jalur KA Lodaya yang anjlok di kilometer 193-192 Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, Selly tidak bisa merasakan sahur dengan keluarga.

Dari prediksinya semula yang harusnya sampai pada dini hari di Stasiun Bandung, terlambat hingga pukul 08.20 WIB.

"Total 14 jam ya, kesel sih capek juga tapi ya yang penting sampai dengan selamat," ucapnya.

Hal serupa juga diceritakan Rifqi, hingga saat ini keretanya belum juga datang. Rifki yang membeli tiket kereta Eksekutif Lodaya Lebaran dengan tujuan Yogyakarta, membeli tiket untuk jadwal keberangkatan pukul 09.47 WIB dari Bandung. Tapi hingga pukul 13.22 WIB keretanya belum juga datang.

"Belum datang [KA], di sini juga sudah pada tahu mungkin ya. Jadi penumpang juga enggak rame atau bagaimana. Di sini [Stasiun Bandung] ramai. Pada nunggu saja di Stasiun Bandung," ujarnya pada Tirto, Kamis (30/5/2019).

Rifki mengaku, meski keretanya datang terlambat, ia akan menunggu keretanya sampai datang ke Bandung dan mengantarkannya untuk pulang ke kampung halamannya di Yogyakarta.

"Ditunggu saja, soalnya saya sendiri, kan enggak ada yang bisa jaga barang saya juga kalau saya protes ke petugas. Sambil lihat saja sekitar sama nanya apa keretanya sudah sampai. Soalnya ini banyak yang nunggu," jelas dia.

Kereta Lodaya Tambahan rute Solo Balapan-Bandung anjlok pada Rabu sore (29/5/2019). Akibatnya Tujuh kereta api dari wilayah Daop 2 yang pola operasinya memutar ke lintas utara menuju Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Puwokerto, Kroya untuk kemudian kembali ke lintas selatan.

Kereta-kereta yang memutar di antaranya KA Turangga, KA Lodaya reguler, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Kahuripan, KA Kutojaya Selatan, dan KA Lodaya Tambahan.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 2 Bandung Noxy Citrea menyampaikan, akibat pola operasi yang berubah maka kereta-kereta tersebut akan mengalami keterlambatan datang ke tujuan.

Hingga saat ini, PT KAI masih menyelidiki penyebab anjloknya KA Lodaya Tambahan tersebut.

Baca juga artikel terkait MUDIK 2019 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dhita Koesno