Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2018

Pemudik Diminta Tak Berangkat dari Terminal Bayangan Demi Keamanan

"Bus harus langsung ke terminal, tidak boleh berhenti di sana [terminal bayangan]. Penumpang harus naik dan berangkat dari terminal resmi," kata Emiral.

Pemudik Diminta Tak Berangkat dari Terminal Bayangan Demi Keamanan
Sejumlah calon penumpang menunggu bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Selasa (5/6/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Para pemudik diminta untuk tak berangkat dari terminal bus bayangan atau tak resmi demi keamanan mereka. Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Emiral August.

"Itu [berangkat dari terminal tak resmi] sebetulnya tidak boleh. Dinas Perhubungan sudah menertibkan terminal-terminal bayangan di DKI Jakarta karena itu dilarang dan tidak dijamin keselamatannya," katanya di Jakarta, Sabtu (9/6/2018).

Salah satu terminal bus tak resmi yang sering dipadati pemudik adalah di titik perempatan Pasar Rebo. Pada Sabtu siang, terminal bayangan ini masih ramai dipadati oleh para para pemudik.

Emiral menjelaskan jika naik dan berangkat dari terminal bayangan, penumpang tentu tidak bisa memastikan keamanan kendaraan begitu pula kesehatan pengemudi.

"Bus harus langsung ke terminal, tidak boleh berhenti di sana [terminal bayangan]. Penumpang harus naik dan berangkat dari terminal resmi," katanya.

DKI Jakarta memiliki empat terminal utama dan lima terminal bantuan yang bisa digunakan pemudik untuk pulang ke kampung halaman.

"Pasar Rebo tidak termasuk, dia hanya terminal bayangan. Kami imbau, tidak boleh naik dari situ. Terminal bayangan akan ditertibkan oleh Dinas Perhubungan, mobilnya bisa dikandangkan," pungkasnya.

Terminal Kampung Rambutan terus mengalami peningkatan jumlah pemudik yang berangkat melalui terminal tersebut.

Terminal itu melayani pemudik yang akan pulang ke wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sejumlah kawasan di Sumatera.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2018

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Ibnu Azis