tirto.id - Pemprov DKI Jakarta baru-baru ini menggabungkan dua kepemilikan sahamnya di perusahaan bir, PT Delta Djakarta (DLTA). Sebelumnya, 2,91 persen dari total 26,25 persen saham Pemprov dipegang oleh Badan Pengelola Investasi dan Penyertaan Modal (BPIM) Jakarta.
Namun, berdasarkan keterbukaan informasi yang diunggah di bursa efek pada Kamis lalu (28/2/2019), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyertakan kepemilikan sahamnya yang berada di BPIM sebanyak 23,35 juta saham.
Lewat transaksi pada 25 Februari 2019 itu, saham BPIM di DLTA kini bergabung ke dalam saham Pemprov DKI. Total saham yang dimiliki Pemprov DKI kini sebesar 210,20 juta atau sebesar 26,25 persen.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Komisaris Utama Delta Djakarta Sarman Simanjorang menyampaikan bahwa penggabungan dua saham tersebut merupakan salah satu langkah Pemprov untuk melepaskan seluruh kepemilikan sahamnya di Delta.
Namun, ia enggan menyebutkan kapan rencana pelepasan 26,25 saham itu akan dieksekusi. "Jadi tidak ada penambahan. Yang ada adalah penggabungan. Clear, ini salah satu tujuan untuk melepaskan kepemilikan Pemprov," ujarnya kepada Tirto, Sabtu (2/3/2019).
Sarman mengatakan, secara umum kinerja keuangan Delta Djakarta masih mencatatkan pertumbuhan positif. Pada kuartal III/2018, penjualan Delta mencapai Rp627,78 miliar naik 15 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp545,72 miliar.
Sementara dari laba bersih, perseroan meraup uang sebesar Rp232,87 miliar, naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp189,91 miliar. Ia juga mengatakan bahwa penjualan Delta akhir tahun lalu masih mencatatkan pertumbuhan positif.
"Tahun 2018 penjualan masih tumbuh walaupun ada kenaikan cukai bir. Soal laba nanti tunggu laporan direksi dulu, kan belum RUPS," pungkasnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto