Menuju konten utama

Pemkot Solo akan Karantina Pemudik, sementara Wisatawan Tidak

Menurut Wali Kota Solo pemudik biasanya pulang ke rumah keluarga di kampung halaman, sedangkan wisatawan umumnya cuma singgah di hotel.

Pemkot Solo akan Karantina Pemudik, sementara Wisatawan Tidak
Warga beraktivitas di kawasan Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020). Stadion Manahan yang telah selesai direnovasi dengan anggaran sekitar Rp300 milliar tersebut rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo saat pertandingan uji coba Persis Solo melawan Persib Bandung pada Sabtu (15/2/2020). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/ama.

tirto.id - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah mulai 20 Desember 2020 akan mengkarantina khusus pemudik yang pulang untuk menghabiskan masa libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di kompleks Solo Technopark​​ Kentingan, Jebres, Solo. Kebijakan ini khusus bagi pemudik, bukan wisatawan.

"Karantina di Solo Technopark Kentingan, Jebres, Solo, hanya berlaku bagi pemudik, yakni warga masyarakat Solo yang merantau dan pulang bertemu dengan keluarga serta menginap di lingkungan masyarakat," kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo di sela acara Mider Projo di SD Negeri Bayan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (18/12/2020) dilansir dari Antara.

Pihak Pemkot Solo akan mengerahkan petugas Jogo Tonggo untuk melaporkan kedatangan pemudik ke Satuan Tugas Penanganan COVID-19 serta mengantar pemudik ke fasilitas karantina di Solo Technopark.

Kebijakan karantina bagi pemudik diterapkan pemerintah kota guna meminimalkan risiko penularan virus corona penyebab COVID-19.

Sementara bagi wisatawan yang berlibur selama libur Natal dan Tahun Baru, kata Rudyatmo tak akan dikarantina dan cukup membawa dokumen hasil pemeriksaan pemeriksaan negatif COVID-19. Ini sesuai dengan kebijakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mewajibkan pendatang melakukan rapid test antigen sebagai syarat utama menikmati masa libur Natal dan Tahun Baru di wilayah Jateng.

"Jadi pemudik dan wisatawan yang mau masuk Kota Solo seharusnya seperti itu, harus tes usap antigen lebih dahulu. Namun, bagi pemudik meski hasil tes usap negatif tetap dikarantina, itu sudah menjadi kebijakan," kata Rudyatmo.

Dia mengemukakan bahwa pemudik berbeda dengan wisatawan. Pemudik biasanya pulang ke rumah keluarga di kampung halaman dan berkumpul dengan kerabat sedangkan wisatawan umumnya singgah di hotel.

Rudyatmo berharap warga menunda pulang ke kampung halaman guna menghindari risiko penularan COVID-19.

"Saya berharap warga jangan mudik dahulu karena belum tentu, kita hari ini tes usap negatif [tapi] dalam perjalanan kembali bertemu keluarga bisa memaparkan virusnya, hal ini yang harus dijaga," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto