Menuju konten utama

Pemerintah Pangkas Anggaran Kereta Perintis Sebab Serapan Rendah

Anggaran penyediaan angkutan Kereta Api Perintis hanya sebesar Rp79,9 miliar pada 2018 atau turun 18,92 persen dari nilai alokasi pada tahun lalu.

Pemerintah Pangkas Anggaran Kereta Perintis Sebab Serapan Rendah
Kereta Api Cut Meutia (Pengganti Nama Kereta Api Perintis Aceh) melintasi stasiun Krueng Mane menuju stasiun Krueng Geukueh, Dewantara, Aceh Utara, Aceh. Kamis (3/8/2017). ANTARA FOTO/Rahmad.

tirto.id - Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulfikri menyatakan anggaran untuk penyediaan layanan angkutan Kereta Api Perintis pada tahun ini lebih rendah dari 2017.

Pada tahun ini, anggaran penyediaan angkutan Kereta Api Perintis hanya sebesar Rp79,9 miliar. Angka ini turun 18,92 persen dari anggaran senilai Rp98,5 miliar pada 2017.

Zulfikri mengatakan anggaran penyediaan angkutan Kereta Api Perintis dipangkas karena realisasi penyerapan pada 2017 lalu rendah, yakni kurang dari 85 persen dari Rp98,5 miliar.

"Meski begitu, kami berharap agar KAI sebagai penyelenggara KA Perintis dapat mempertahankan dan bahkan meningkatkan pelayanan dengan tetap mengutamakan keselamatan," ujar Zulfikri di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta pada Jumat (19/1/2018).

Dia menjelaskan penyediaan KA Perintis berguna untuk meningkatkan pelayanan angkutan kereta, membantu mobilisasi masyarakat berbiaya murah dan mendorong peralihan ke moda transportasi kereta.

"Ketika masyarakat sudah beralih menggunakan KA pada lintas layanan tersebut, maka pengoperasian KA tersebut sudah layak secara komersial. Penyelenggaraan angkutan KA Perintis akan dihentikan dan dialihkan ke lintas-lintas layanan lain yang secara komersial belum menguntungkan," ujarnya.

Hari ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penandatanganan kontrak penyediaan layanan Angkutan KA Perintis. Saat ini baru terdapat 6 rute pelayanan angkutan KA Perintis yang sudah aktif sejak 2016.

Pertama adalah angkutan KA Perintis Aceh (KA Cut Meutia) dengan lintas pelayanan Kreung Mane-Bungkah-Kreung Geukeuh sepanjang 11,35 kilometer (Km). Nilai kontrak penyediaan layanan ini pada 2018 ialah sebesar Rp16,9 miliar. Frekuensinya mencapai 10 KA per hari dan berkapasitas angkut 192 orang per KA. Sementara tarif kereta Rp1000 per orang.

Kedua, angkutan KA Perintis Sumatera Barat (KA Lembah Anai) dengan lintas pelayanan di jalur Lubuk Alung-Kayu Tanam sepanjang 20,34 Km. Nilai kontraknya di tahun ini sebesar Rp11,4 miliar. Frekuensinya mencapai 4 KA per hari dengan kapasitas angkut 180 orang per KA. Tarifnya hanya Rp3000 per orang.

Ketiga, angkutan KA Perintis Sumatera Selatan (KA Kertalaya) dengan lintas pelayanan di jalur Kertapati-Inderalaya sepanjang 26 Km dengan nilai kontrak sebesar Rp4,29 miliar. Frekuensinya 2 KA per hari dengan kapasitas angkut 292 orang per KA dan tarif Rp3000 per orang.

Keempat, angkutan KA Perintis Jawa Barat (KA Siliwangi) dengan lintas pelayanan di jalur Sukabumi-Cianjur sepanjang 27,237 Km dan nilai kontrak sebesar Rp15,7 miliar. Frekuensinya 6 KA per hari dan kapasitas angkut 472 orang per KA. Tarifnya seharga Rp4.000 per orang.

Kelima, angkutan KA Perintis Jawa Tengah (KA Batara Kresna) dengan lintas pelayanan Purwosari-Sukoharjo-Wonogiri sepanjang 36,67 Km dengan nilai kontrak sebesar Rp10 milyar. Frekuensinya mencapai 4 KA per hari. Kapasitas angkutnya 117 orang per KA dan tarifnya Rp4.000 per orang.

Keenam, angkutan KA Perintis Jawa Timur (KA Jenggala) dengan lintas pelayanan Mojokerto-Tarik Tulangan-Sidoarjo sepanjang 31,85 Km dengan nilai kontrak sebesar Rp 21,4 miliar. Frekuensinya sebanyak 10 KA per hari. Kapasitas angkutnya 266 orang per KA dan tarifnya Rp4.000 per orang.

Baca juga artikel terkait KERETA API atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom