tirto.id - Pemerintah mulai mendata penerima tahap pertama vaksin COVID-19 setelah vaksin Sinovac tiba di Indonesia sebagaimana dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
"Ada beberapa persiapan yang kita lakukan, salah satunya adalah data sasaran. Kita mulai dengan SMS edukasi pada tanggal 31 [Desember 2020]," kata Siti kepada Antara, Sabtu (2/1/2021).
SMS blast itu kata Siti digunakan untuk memverifikasi data sasaran. Metode ini meminta tenaga kesehatan penerima SMS untuk mengisi formulir dengan NIK yang akan menunjukkan apakah mereka masuk dalam sasaran vaksinasi atau tidak.
Kemenkes bakal menginformasikan kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, Puskesmas atau klinik, jika tenaga kesehatan itu tidak terdaftar, lalu data diteruskan ke sistem informasi kesehatan.
Semua proses tersebut dilakukan sambil menunggu BPOM merilis izin penggunaan vaksin COVID-19 termasuk vaksin Sinovac yang telah tiba di Indonesia pada Desember 2020.
"Kita lakukan sesuai dengan jadwal sekitar pekan kedua kita sudah bisa mulai melakukan vaksinasi ini," kata Siti.
Sementara itu, platform pelacakan sebaran virus corona dari pemerintah, PeduliLindungi, kini bisa digunakan untuk mengecek apakah individu terdaftar untuk menerima vaksin COVID-19.
Pada halaman Pedulilindungi.id, masyarakat bisa memasukkan NIK untuk mengecek apakah mereka terdaftar sebagai penerima vaksin COVID-19 program pemerintah. Untuk saat ini, hanya tenaga kesehatan yang bisa mengecek status mereka dalam program vaksinasi di PeduliLindungi.id.
Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah berencana segera mendistribusikan vaksin COVID-19 ke seluruh provinsi di Indonesia.
Untuk tahap pertama, penerima vaksin ialah 1,319 juta tenaga kesehatan dan penunjang di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan serta petugas pelacak (tracing) kasus COVID-19.
Editor: Agung DH