tirto.id - Pemerintah menjamin evakuasi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Cina ke Natuna karena wabah virus Corona tidak akan membahayakan warga Natuna, Kepulauan Riau.
"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara Indonesia di sana, itu dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna," kata Menko Polhukam, Mahfud MD usai menerima Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dilansir dari Antara.
Hadir dalam rapat itu, yakni Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti dan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Bahkan, lanjut Mahfud, Menkes Terawan siap menjamin badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain.
"Misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu jadi lebih tinggi daripada sekedar menjamin," katanya.
Mahfud berjanji pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung dan menjamin komunikasi akan terus dilakukan dengan masyarakat Natuna. Mahfud meminta masyarakat Natuna melaksanakan aktifitas seperti biasanya, mulai dari sekolah hingga roda perekonomian dijalankan tanpa merasa terganggu dengan adanya WNI yang baru kembali dari Wuhan.
Kata Mahfud semua WNI yang baru saja dievakuasi dari Cina dalam keadaan sehat. Para WNI ini, lanjut Mahfud cuma melaksanakan standar internasional usai berada di daerah yang terjangkit virus corona.
"Maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, dimana dikarantina dulu diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan berada di paling depan di bidang ini," papar Mahfud.
Ia pun mengakui adanya keterlambatan informasi kepada warga Natuna terkait pemilihan lokasi WNI dari Wuhan, sehingga muncul penolakan dari warga sekitar.
"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi, karena perkembangan berlangsung begitu cepat sehingga pemerintah begitu mendapat greenlight untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan, RRT itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," kata Mahfud.
Ia menambahkan, Natuna dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada masyarakat Natuna di Kepulauan Riau karena telah memberikan "lampu hijau" atas kehadiran ratusan WNI asal Wuhan, Cina, untuk diobservasi kesehatannya di pangkalan militer TNI di Natuna.
Menurut Jokowi pemilihan Natuna sebagai tempat observasi WNI dari Wuhan, Cina, merupakan keputusan bersama setelah mengukur segala tingkat kesiapan.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang sudah memberikan 'lampu hijau' karena ini saudara-saudara kita sendiri," kata Jokowi, di sela kegiatan meninjau desa terdampak longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2/2020) kemarin mengutip dari Antara.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto