tirto.id - Pemerintah Inggris melalui Kementerian Budaya, Media dan Olahraga, telah berbicara kepada Premier League mengenai kemungkinan untuk melanjutkan kompetisi.
Hasilnya, pemerintah Inggris memberi lampu hijau untuk menyelenggarakan pertandingan, dengan catatan memenuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Menteri Budaya, Media dan Olahraga Inggris Oliver Dowden memberi izin untuk melanjutkan liga dalam jajak pendapat dengan parlemen Inggris. Secara pribadi Dowden mendukung penuh Liga Inggris dilanjutkan demi perkembangan industri sepak bola.
"Saya pribadi sudah bicara kepada pihak Liga Inggris dengan pandangan sepak bola sesegera mungkin dapat bergulir demi mendukung komunitas sepak bola secara keseluruhan. Namun, langkah itu harus sesuai dengan protokol kesehatan," ujar Dowden, dikutip dari Antara.
Beberapa klub seperti Arsenal, Tottenham Hotspur dan Brighton telah membuka tempat latihan tim untuk melanjutkan kompetisi. Kegiatan yang mereka lakukan masih mematuhi protokol social distancing yang diterapkan pemerintah Inggris, untuk menghindari penularan Covid-19.
Paling cepat, Liga Inggris dapat bergulir kembali pada bulan Juni 2020, dengan pertandingan akan digelar tanpa penonton. Klub-klub Liga Inggris dan operator liga dijadwalkan menggelar rapat teleconference pada Jumat (1/5/2020), untuk membahas kelanjutan kompetisi.
Di lain pihak, kepolisian Inggris meminta semua pihak untuk bekerja sama menjaga jarak jika kompetisi dilanjutkan. Mark Roberts, yang bertanggungjawab dalam pengamanan sepak bola pun tidak melarang Liga Inggris dilanjutkan. Namun, ia meminta para suporter tetap di rumah.
Pasalnya, dengan diselenggarakannya pertandingan sepak bola beresiko membuat orang-orang berkumpul untuk melakukan nonton bareng. Karenanya, menggelar pertandingan tanpa penonton dinilai belum cukup untuk meminimalisir infeksi Covid-19.
Mark Roberts menyebut, kepolisian Inggris tidak segan menghentikan pertandingan sepak bola jika menimbulkan kerumunan. Dia akan meminta musim 2019/2020 langsung disetop jika peristiwa semacam itu terjadi.
"Yang tidak kami inginkan adalah ada orang melanggar aturan lockdown, dan membuat semua kerja keras masyarakat melalui isolasi mandiri dirusak oleh penonton yang datang ke stadion, berkerumun di tempat lain," ujar Mark Roberts.
"Seandainya liga dilanjutkan harus ada aturan yang tegas, jika ada penggemar yang melanggar aturan lockdown, maka kompetisi langsung diakhiri," tambahnya.
Akibat virus Corona (Covid-19), kompetisi sepak bola Inggris dihentikan sejak 13 Maret saat liga masih menyisakan sembilan pekan. Tidak hanya Liga Inggris, kompetisi di Eropa lainnya ditunda karena sebab yang sama.
Akibat kompetisi yang berhenti, sejumlah klub mengalami kerugian dan mengistirahatkan para karyawannya. Selain itu, Premier League juga harus membayar kompensasi hak siar jika musim ini mereka tidak dapat menyelesaikan kompetisi.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Addi M Idhom