Menuju konten utama

Pemerintah Diminta Gandeng DPR Soal Usul Badan Riset Nasional

"Yang penting pemerintah bersama DPR nanti bersama-sana mempunyai keinginan kuat untuk mendirikan Badan Riset Nasional."

Pemerintah Diminta Gandeng DPR Soal Usul Badan Riset Nasional
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri berbicara disaksikan Presiden Joko Widodo dalam peringatan HUT PDI Perjuangan ke-46 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/1/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

tirto.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendirikan Badan Riset Nasional jadi program prioritas. Usulan tersebut disampaikan Megawati dalam pidato politiknya di acara peringatan HUT ke-46 PDI-P di Jakarta International Expo (JI-Expo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Lembaga EmrusCorner, Emrus Sihombing menyarankan pemerintah harus menggandeng Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk merealisasikan program tersebut.

"Saya pikir kalau ada kemauan akan sangat mudah. Yang penting pemerintah bersama DPR nanti bersama-sana mempunyai keinginan kuat untuk mendirikan Badan Riset Nasional," ujar Emrus kepada Tirto, Jumat (11/1/2019).

Ia mengatakan, jika program tersebut bisa direalisasikan, akan menjadi terobosan baru. Dikarenakan dapat melakukan pembangunan di berbagai macam sektor.

"Kalau itu benar-benar diwujudkan, kita akan mampu melakukan pembangunan di semua sektor, baik itu industri, teknologi, dan sosial ekonomi," ucapnya.

Menurutnya, melalui riset yang matang, telah terbukti banyak negara yang menjadi cepat berkembang. Program dan kebijakan yang dihasilkan pun akan mampu diukur jika melalui riset dan kajian yang mendalam. Sehingga arah pembangunan dan penguatan ekonomi akan mampu dilakukan pemerintah.

"Karena kemajuan suatu negara akan sangat tergantung oleh riset-riset yang dilakukan oleh negara yang bersangkutan," tegasnya.

Emrus pun berharap lahirnya Badan Riset Nasional akan membuat bangsa Indonesia bukan lagi sebagai pengguna produk negara lain, tetapi juga pencipta produk-produk baru.

"Bukan hanya sekedar lisensi lagi, tapi kita menghasilkan sesuatu yg baru. Boleh jadi hasil riset kita bisa buat hak cipta kita. Dan jika digunakan, negara lain akan membayar royalti," tuturnya.

Baca juga artikel terkait HUT PDIP atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno