Menuju konten utama

Pemerintah akan Genjot Investasi Industri Hulu Modul Surya

Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menumbuhkan investasi pada industri hulu modul surya sehingga industri tersebut tidak terus menerus bergantung pada produk impor.

Pemerintah akan Genjot Investasi Industri Hulu Modul Surya
Panel Surya, sumber energi terbarukan. TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Pemerintah saat ini sedang berupaya untuk menumbuhkan investasi pada industri hulu modul surya sehingga industri tersebut tidak terus menerus bergantung pada produk impor.

"Indonesia itu penghasil pasir silika [bahan baku modul surya] yang cukup besar. Jadi inginnya ada investor mengolah ini," kata Diretur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Senin, (28/3/2016).

Pemerintah, lanjutnya, akan memfasilitasi investasi di sektor tersebut sehingga para investor akan semakin bergairah dalam menanamkan modalnya untuk memproduksi modul surya yang saat ini masih diimpor.

Dalam hal ini, ia menyampaikan bahwa Kemenperin akan menggandeng Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memfasilitasi tumbuhnya pasar modul surya di dalam negeri.

Suryawirawan menjelaskan bahwa untuk membangun pabrik yang memproduksi modul surya, dibutuhkan investasi sebesar USD 500-600 juta atau setara Rp3-4 triliun.

Menurut Suryawirawan, dengan nilai investasi yang besar tersebut, pabrik modul surya akan menghasilkan volume yang juga besar, sementara pasarnya di Indonesia masih relatif kecil. Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa Kementerian "akan membuat forum dahulu, apa saja yang dibutuhkan. Misalnya, soal SNI yang memang sudah ada tapi belum wajib."

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI) Darman Mappangara berharap bahwa pemerintah mampu mendorong peningkatan penggunaan modul surya di dalam negeri melalui kebijakan terkait. (ANT)

Baca juga artikel terkait APAMSI atau tulisan lainnya

Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara