Menuju konten utama

Pelayat dari Berbagai Kalangan Ikut Melayat Hasyim Muzadi

Para pelayat dari kalangan pejabat, kiai, pengusaha dan tetangga berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasyim Muzadi, ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Kamis (16/3/2017) siang.

Pelayat dari Berbagai Kalangan Ikut Melayat Hasyim Muzadi
Sejumlah santri berebut mencium peti jenazah KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al Hikam, Cenggerayam, Malang, Jawa Timur, Kamis (11/3). Salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) tersebut meninggal dunia di Malang pada Kamis (11/3) pagi, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah sakit Lavalette-Malang selama tiga hari karena kesehatannya memburuk. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww/17.

tirto.id - Para pelayat dari kalangan pejabat, kiai, pengusaha dan tetangga berdatangan ke kediaman keluarga KH Hasyim Muzadi, ulama dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Kamis (16/3/2017) siang.

Di antara pelayat yang bertakziah ada tetangga, kiai, santri, pengusaha, serta pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

Wali Kota Malang Moch Anton, Wakil Wali Kota Malang Sutiaji, Kepala Kepolisian Resor Kota Malang AKBP Decky Hendarsono, Dandim 0833 Letkol Arm Aprianko Suseno, dan Wali Kota Batu terpilih Dewanti Rumpoko berada di antara pelayat.

"Kiai Hasyim Muzadi tak pernah lelah memikirkan kondisi bangsa hingga ajal menjemputnya," kata Moch Anton di sela takziah di kompleks Ponpes Al Hikam di Jalan Jengger Ayam, Kota Malang.

"Bahkan, Beliau juga tak pernah lelah menyerukan agar kita semua menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Anton tentang KH Hasyim Muzadi, yang meninggal dunia pagi tadi.

Mantan Ketua PBNU itu, menurut dia, merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia.

"Saya banyak diberi wejangan dan nasihat agar saya tetap sabar dalam mengayomi masyarakat. Sekarang saya dan masyarakat seluruh Tanah Air kehilangan Beliau," katanya.

Beberapa waktu lalu, saat Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana menjenguk KH Hasyim Muzadi di RS Lavalette, sang kiai mengatakan bahwa Indonesia sedang dalam kondisi gawat dan akan selamat kalau ada kemanunggalan TNI-Polri.

Seorang santri Al Hikam, Moch Arani, juga sangat kehilangan. Kiai yang menjadi panutan dan kebanggaannya berpulang.

"Guru yang baik dan asyik. Setiap bulan sekali Beliau mengajar dan biasanya yang disampaikan terkait isu-isu terkini, seperti tentang radikalisme dan terorisme," ujarnya.

Dia selalu menyempatkan diri ikut mengaji bersama sang kiai. "Setelah mendapat kabar Beliau wafat sekitar pukul 06.16 WIB tadi, kami langsung mengaji dan mendoakan Beliau," ucapnya.

Jenazah KH Hasyim Muzadi dishalatkan di masjid yang berada di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam. Shalat jenazah sudah kesekian kalinya dilakukan, dan akan dilakukan hingga dhuhur, sebelum diberangkatkan ke pemakaman di Depok, Jawa Barat.

Warga Malang Berebut Ikut Salatkan KH Hasyim Muzadi

Warga Malang raya dan sekitarnya antre berebut ingin menyalatkan jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi yang berpulang, Kamis, sekitar pukul 06.15 WIB di kediamannya di kompleks Ponpes Al Hikam Kota Malang.

Bahkan, ketika diusung dari rumah duka ke Masjid Al Hikam yang berada satu area dengan kediaman mantan Ketua PBNU itu, warga (pentakziah) juga berebut ingin mengangkat keranda sang kiai. Karena banyaknya warga yang ingin menshalatkan almarhum, shalat digelar secara bergelombang hingga beberapa kali.

Sejak mulai dilakukan prosesi shalat jenazah sekitar pukul 08.00 hingga pukul 10.00 WIB, sudah 14 kali (gelombang), padahal shalat jenazah dilakukan hingga menjelang shalat dhuhur.

"Salat jenazah dilakukan secara bergelombang, harap sebagian keluar dahulu," ujar salah seorang yang mengurusi prosesi salat jenazah melalui speaker masjid.

Warga yang ingin menshalatkan almarhum tidak hanya antre di dalam, tetapi juga di luar masjid dan di halaman kompleks Ponpes Al Hikam. Mereka dengan sabar menunggu giliran untuk menshalatkan almarhum KH Hasyim Muzadi.

Sementara itu, di kediaman KH Hasyim Muzadi juga dipenuhi para pentakziah, baik dari warga sekitar, para pejabat maupun kiai. Di antara para pejabat yang hadir melayat adalah Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta pengasuh Ponpes Tebuireng Jombang, Sholahuddin Wahid.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya KH Hasyim Muzadi. "Abah Hasyim adalah tokoh agama dan negara yang membuat suasana menjadi harmonis. Beliau juga memiliki peran yang besar bagi umat dan bangsa. Beliau juga tokoh besar," urainya.

Sebelumnya, Rabu (15/3) Soekarwo juga membezuk KH Hasyim Muzadi di kediamannya mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana bersama sejumlah pejabat lainnya di lingkungan wilayah Jatim.

Menurut rencana jenazah mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi dilepas dengan upacara militer karena almarhum merupakan pejabat penting negara. Selanjutnya, jenazah diberangkatkan ke Depok untuk dimakamkan di kawasan Ponpes Al Hikam Depok lewat Bandara Abd Saleh Malang dengan dua unit pesawat Hercules.

"Setelah upacara militer, jenazah dibawa ambulans ke Bandara Abd Saleh dan diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma. Setelah itu juga akan dilakukan upacara persemayaman secara militer yang disambut Wakil Presiden Jusuf Kalla," kata Danrem 083/Baladhika Jaya Kolonel Arm Budi Eko Mulyono.

Baca juga artikel terkait HASYIM MUZADI atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri