Menuju konten utama

Pelaksanaan SBMPTN di Bandung Diikuti 51.961 Peserta

Dalam penyelenggarannya, panitia memberikan batas waktu toleransi sekitar 30 menit bagi para peserta SBMPTN 2017 yang terlambat masuk ruang ujian.

Pelaksanaan SBMPTN di Bandung Diikuti 51.961 Peserta
Ilustrasi. Sejumlah peserta mengikuti ujian SBMPTN dengan metode "Computer Basic Test" (CBT) di Universitas Indonesia Salemba. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id - Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di panitia lokal 34 Bandung dilakukan di dua lokasi, yakni di Kota Bandung dan Tasikmalaya. Adapun total peserta berjumlah 51.961 orang yang terdiri atas tiga kelompok ujian, yaitu saintek, soshum, dan campuran.

Sementara itu, sebanyak 2.477 ruangan dimanfaatkan untuk ujian SBMPTN 2017 oleh panitia lokal 34 Bandung.

"Panitia lokal 34 Bandung membagi lokasi ujian tertulis menjadi 57 sektor dengan 249 lokasi di wilayah Bandung. Dari 249 lokasi ujian tersebut, 180 diantaranya merupakan institusi," ujar Sekretaris Eksekutif I Panlok 34 Bandung, Asep Gana Suganda, di Kampus Institut Teknologi Bandung, Selasa (16/5/2017).

Jumlah tersebut dibagi dalam dua lokasi yakni di Kota Bandung berjumlah 2.277 ruang ujian di 229 lokasi dan di Kota Tasikmalaya berjumlah 200 ruang di 20 lokasi.

"Rinciannya untuk di sub-panlok Bandung, SMP 35 ruang, SMA 47 ruang, dan perguruan tinggi 19 ruang. Sementara sub-panlok Tasikmalaya SMA 6 ruang, dan Perguruan Tinggi 1 ruang yakni di Universitas Siliwangi," ujar Asep sebagaimana dikutip dari Antara.

Adapun untuk jumlah pengawas berjumlah 4.954 orang. “Rinciannya, sub-panlok Bandung 4.554 pengawas dan sub-panlok 400 pengawas," katanya.

Dalam penyelenggarannya, panitia memberikan batas waktu toleransi sekitar 30 menit bagi para peserta yang terlambat masuk ruang ujian SBMPTN 2017.

"Kami memberikan toleransi waktu 30 menit batas keterlambatan peserta. Jika lebih dari itu, tidak diperkenankan masuk," kata Asep.

Ia mengingatkan agar para peserta tidak lupa membawa beberapa perlengkapan, seperti alat tulis, ijazah, surat keterangan hasil ujian, surat keterangan lulus, dan kartu peserta ujian.

"Untuk angkatan 2015 sampai 2016 diwajibkan membawa ijazah. Akan tetapi, bagi yang baru lulus membawa SKL asli," katanya.

Apabila peserta lupa membawa kartu ujian, akan ditoleransi dengan dicek kartu tanda sekolah atau KTP. "Tidak ujuk-ujuk dikeluarkan," ungkap Asep.

Baca juga artikel terkait SBMPTN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari