Menuju konten utama

Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Sementara karena Cuaca Buruk

Penutupan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk selama satu jam karena alasan cuaca buruk.

Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Sementara karena Cuaca Buruk
(Ilustrasi) Sejumlah kendaran roda empat yang akan menyeberang ke Bali melintas di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc/17.

tirto.id - Jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya ditutup selama satu jam sejak pukul 12.30 WIB hingga 13.30 WIB, Jumat (1/12/2017). Hal ini disebabkan oleh cuaca buruk yang terjadi di Selat Bali.

"Aktivitas pelayanan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk ditutup sementara selama satu jam karena cuaca buruk yakni angin kencang," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Elvi Yoza di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Kecepatan angin di atas 20 knot/jam dinilai dapat membahayakan keselamatan kapal dan penumpang yang menyeberang di perairan Selat Bali, dari Pulau Bali menuju Pulau Jawa atau sebaliknya.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Syahbandar untuk aktivitas pelayaran dan selama penutupan selama satu jam, semua kapal diminta menghentikan aktivitasnya dan bersandar di pelabuhan terlebih dahulu," tuturnya.

Setelah angin kembali tenang, lanjut dia, aktivitas jalur penyeberangan di Selat Bali kembali berjalan normal dan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk dibuka kembali pada pukul 13.30 WIB untuk menyeberangkan penumpang dan kendaraan.

"Tidak ada antrean kendaraan selama penutupan selama satu jam, sehingga jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk kembali beroperasi lagi dan aktivitas pelayaran berjalan lancar," ujarnya.

Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry pada 30 November 2017 tercatat jumlah penumpang dari Pelabuhan Ketapang meningkat 28 persen dan jumlah kendaraan roda dua menurun 3 persen, serta jumlah kendaraan roda empat atau lebih, naik 58 persen dibandingkan periode yang sama pekan lalu.

Sementara jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk pada 30 November 2017 tercatat sebanyak 1.655 orang atau meningkat 61 persen, jumlah kendaraan roda sebanyak 3.735 unit atau meningkat 205 persen, dan kendaraan roda empat atau lebih mencapai 4.193 unit atau meningkat 35 persen dibandingkan pada Jumat (23/11) pekan lalu.

"Jumlah penumpang dan kendaraan dari Pulau Bali menuju ke Pulau Jawa mengalami peningkatan yang signifikan selama beberapa hari terakhir akibat erupsi Gunung Agung, sehingga kami menyiagakan 32 kapal," katanya.

Baca juga artikel terkait CUACA BURUK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo