tirto.id - Badan Pusat Statistik(BPS) memastikan tidak akan memberikan tunjangan akhir tahun kepada seluruh pegawainya dari tingkat pusat hingga ke daerah.
"Mohon maaf Bapak/Ibu sekalian, saya mau sampaikan bahwa BPS tidak akan memberikan tunjangan akhir tahun, meski sebenarnya kami para pimpinan BPS ingin memberikan apresiasi untuk Bapak/Ibu semua," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Sebagaimana dikutip dari Antara, Suhariyanto mengatakan saat ini anggaran negara semakin diperketat apalagi dengan tingkat defisit anggaran yang mengalami peningkatan.
Karena itu, pemberian tunjangan akhir tahun menjadi suatu tindakan yang tidak tepat di tengah kondisi keuangan negara saat ini.
Meski demikian, katanya seluruh pegawai BPS diminta untuk tetap menjaga kredibilitas dan produktifitas kerja. Sehingga mampu menghasilkan hasil survei yang komprehensif dan tepat.
Pegawai BPS juga diharapkan untuk menjaga dan mentaati batas waktu tugas yang diemban. Dengan begitu, para pegawai tetap bisa memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan bangsa melalui data-sata kredibel BPS.
"Meski saat ini BPS semakin mendapatkan banyak kepercayaan dari pemerintah untuk menggarap berbagai survei, namun saya harap kita tetap bekerja optimal dan profesional tanpa memikirkan ada tidaknya tunjangan akhir tahun itu," katanya.
Ia menambahkan dengan mentaati batas waktu tugas maka BPS mampu menampilkan kinerja prima dalam mengolah dan menghasilkan data-data yang kredibel.
"Menghasilkan data kredibel akan memberikan masukan objektif kepada pemerintah untuk membangun bangsa. Jadi sekali lagi, saya sampaikan teruslah bekerja secara optimal meski tanpa tunjangan akhir tahun," katanya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari