Menuju konten utama

Pedagang Curhat Penggusuran, Ini Jawaban Anies

Anies berpendapat relokasi tidak menghilangkan orang miskin melainkan kemiskinan

Pedagang Curhat Penggusuran, Ini Jawaban Anies
Petugas Satpol PP mengangkat gerobak ke atas truk saat razia pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Hang Lekir, Jakarta, Jumat (19/8). Razia PKL tersebut untuk mencegah pedagang berjualan secara liar di Ibu Kota. ANTARA FOTO/Reno Esnir/ama/16.

tirto.id - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke pemukiman warga Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kepada Anies warga mengeluhkan penggusuran lapak dagangan. “Saya jadi gak bisa jualan satpol PP operasi terus,” kata seorang ibu di hadapan Anies, Senin (16/01/2017).

Operasi satpol PP membuat sang ibu kehilangan mata pencarian. Curhatannya langsung mendapat sambutan dari warga. Mereka saling mengamini satu sama lain. “Betul!” kata mereka.

Mendengar curhatan ini Anies menjanjikan tidak akan menggusur para pedagang jika terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta. Dia mengatakan para pedagang kaki lima akan direlokasi ke tempat yang lebih layak.

"Kami akan merelokasi pedangang kaki lima. Relokasi itu berbeda dengan penggusuran,” ujarnya.

Menurut Anies relokasi tidak berarti orang miskin. Relokasi justru bertujuan meningkatkan taraf hidup para pedagang. “Bukan orang miskin yang dihilangkan, tapi kemiskinan," tuturnya.

Bagi Anies, program pembangunan tetap dapat dilakukan tanpa menggusur. Ia menawarkan konsep urban renewal, yang merupakan program peremajaan kota dan relokasi dengan melibatkan masyarakat dalam prosesnya.

Pelibatan masyarakat yang dimaksud Anies, adalah dengan mengecek ulang legal-formal kepemilikan tanah dan melakukan musyawarah.

Meski melalui musyawarah, ia yakin proses pembangunan tidak akan berjalan lambat. Anies percaya, musyawarah tidak akan menghambat proses pembangunan apabila dimasukkan sebagai bagian dari proses relokasi dan peremajaan.

"Tidak akan menghambat. Selama ini musyawarah tidak pernah dimasukkan dalam proses. Akhirnya warga tidak dilibatkan dan (pembangunan) dilakukan hanya sepihak. Kalau dimasukkan dalam proses, saya yakin tidak akan menghambat pembangunan dalam 5 tahun," kata Anies pada Tirto.

Sebelumnya, Minggu (15/1/2017), Anies juga sempat menyinggung soal penggusuran Bukit Duri yang menurutnya merupakan bagian dari ketidakadilan. "Saya ambil contoh di Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran sistematis dan massal," kata Anies di Masjid Al-Azhar, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Jay Akbar

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar