Menuju konten utama
Pilgub Jatim 2018

PDIP Tak Risau Meski Jokowi Restui Khofifah di Pilgub Jatim

PDIP tidak merisaukan restu Presiden Joko Widodo untuk Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansi, yang berencana maju sebagai Calon Gubernur di Pilgub Jatim 2018.

PDIP Tak Risau Meski Jokowi Restui Khofifah di Pilgub Jatim
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Antara Foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira tak mempermasalahkan restu Presiden Joko Widodo kepada Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk maju sebagai Cagub Jatim 2018.

"Enggak (masalah) dong. Dia yang mau. Diangkat jadi menteri tapi maunya jadi cagub. Masak dilarang," kata Andreas di D'Hotel, Menteng, Jakarta pada Kamis (5/10/2017).

Menurut Andreas, masyarakat Jawa Timur yang akan menilai layak atau tidaknya Khofifah menjadi Cagub di Pilgub Jatim 2018.

"Sudah jadi menteri terus mau jadi gubernur. Publik bisa menilai yang seperti itu banyak mau atau tidak," kata Andreas.

Selain itu, Andreas mengimbuhkan, PDIP masih optimistis dukungannya ke Saifullah Yusuf atau Gus Ipul bisa berbuah kemenangan di Pilgub. Sebab, basis konstituen PDIP di Jatim terbilang besar dan ditambah dengan dukungan PKB yang dekat dengan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Meski begitu, Andreas mengaku PDIP belum memastikan nama cawagub untuk mendampingi Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018.

"Belum ada (Cawagub). Kami masih proses," kata Andreas.

Soal kandidat cawagub pendamping Gus Ipul, Wasekjen DPP PDIP Ahmad Basarah sudah menyatakan ada 4 nama yang dipersiapkan. Mereka ialah Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Ketua PDIP Jawa Timur Kusnadi, dan Sekretaris PDIP Jawa Timur Sri Untari.

Basarah menuturkan pertimbangan PDIP mengusung Gus Ipul tak lepas dari situasi politik nasional saat ini. Pilgub Jatim 2018, menurut dia, merupakan bagian tak terpisahkan dari konstelasi politik nasional, sehingga membutuhkan peningkatan kerja sama antara partai nasionalis dan golongan Islam.

“Ini dalam rangka menjaga rongrongan kelompok yang ingin mengubah ideologi Pancasila,” kata Basarah pada Rabu kemarin seperti dilansir Antara.

Restu Jokowi untuk Khofifah sebenarnya tidak secara jelas menunjukkan tujuan politis. Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirojudin Abbas menilai restu tersebut hanya sebatas izin, bukan dukungan politik dari presiden.

"Saya kira, poinnya itu cara Golkar memainkan isu. Karena Jokowi tidak bisa memberikan dukungan kepada orang per orang,” kata Sirojudin.

Dia berpendapat siapapun di antara Khofifah dan Gus Ipul yang menjadi pemenang Pilgub Jawa Timur 2018, keduanya sama-sama menguntungkan Jokowi dalam Pilpres 2019.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom