Menuju konten utama

PBNU Panggil PCNU Banyuwangi & Sidoarjo terkait Politik Praktis

PBNU memanggil PCNU Banyuwangi-Sidaoarjo terkait dugaan keterlibatan politik praktis yakni memberikan dukungan capres 2024.

PBNU Panggil PCNU Banyuwangi & Sidoarjo terkait Politik Praktis
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan pers di Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan, Lampung, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memanggil Ketua Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo terkait dengan dugaan keterlibatan politik praktis, yakni memberikan dukungan bagi bakal calon presiden 2024.

"Atas arahan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, kami secara resmi memanggil Ketua Cabang NU Banyuwangi dan Sidoarjo," kata Ketua PBNU Amin Said Husni melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (23/1/2022).

Pemanggilan tersebut tertuang dalam surat resmi yang ditandatangani langsung Ketua PBNU Amin Said Husni dan Wakil Sekretaris Jenderal Nur Hidayat.

Ketua PCNU Banyuwangi dipanggil setelah PBNU menerima laporan adanya agenda politik Pemilihan Presiden 2024 yang melibatkan PCNU Banyuwangi. Bahkan, kegiatan itu juga digelar di Kantor PCNU Banyuwangi pada Rabu (19/1/2022) dengan mendatangkan salah satu bakal calon presiden.

Dijelaskan pula bahwa pemanggilan PCNU Sidoarjo dilandasi adanya laporan kegiatan yang diinisiasi DPC PKB Sidoarjo serta melibatkan seluruh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Sidoarjo.

Terkait dengan hal ini, Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo diminta segera membuat laporan tertulis dan lengkap serta dikirim secara langsung kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Kantor PBNU.

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sudah menegaskan NU harus berhenti menjadi pihak yang berkompetisi dalam politik praktis sejak awal ia mencalonkan diri. PBNU di bawah komando Gus Yahya tidak akan bermain dalam politik praktis, khususnya penentuan capres dan cawapres pada Pilpres 2024.

“Biar kami bisa menjadi jembatan di antara perbedaan,” kata Gus Yahya dalam wawancara khusus dengan Tirto, 8 November lalu. Karena itu pula dia tegas menyatakan tidak akan mencalonkan diri baik sebagai calon presiden atau wakil presiden. Dia juga mengatakan siapa pun yang hendak maju, “sebaiknya jangan ikut PBNU.”

Baca juga artikel terkait PBNU

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri