tirto.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak menemukan bukti terkait tudingan ISIS telah memakai senjata kimia dalam pertempuran yang terjadi di Mosul, Irak. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Irak untuk PBB, Mohamed Alhakim, setelah bertemu dengan pemerintah di Baghdad pada Jumat (10/03/2017).
"Sebenarnya tidak ada bukti bahwa ISIS menggunakan senjata kimia ini," jelas Mohamed Alhakim kepada media menjelang pertemuan dengan Dewan Keamanan Irak.
Kabar penggunaan senjata kimia oleh ISIS merebak terkait laporan dari Palang Merah Internasional yang menyebut bahwa tujuh orang, lima orang di antaranya anak-anak, yang dirawat di dekat Mosul pada awal Maret 2017 terpapar bahan kimia.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang mengatakan bahwa militan ISIS mengembangkan senjata kimia seperti gas mustard di Universitas Mosul. Universitas Mosul adalah basis paling penting bagi ISIS di kota terbesar ketiga di Irak tersebut.
Kabar terbaru menyebutkan, posisi ISIS di Mosul semakin terdesak setelah pasukan Irak berhasil mengambil-alih gedung utama pemerintahan, cabang bank sentral, dan museum tua tempat menyimpan banyak peninggalan sejarah, beberapa hari lalu.
Selasa (07/03/2017) malam, pasukan Irak terlibat baku-tembak selama lebih dari satu jam dengan pasukan ISIS saat penyerbuan kompleks kantor gedung utama pemerintah. Dikabarkan, dari pihak ISIS jatuh korban hingga puluhan orang. Jika Mosul benar-benar telah berhasil diambil-alih dari ISIS, maka hal tersebut dapat membantu pasukan Irak untuk merebut wilayah kekuasaan ISIS lainnya.
Editor: antara & Iswara N Raditya