Menuju konten utama

Pasar Finansial & Komoditas Respons Positif Kasus Hillary

FBI telah memutuskan untuk membebaskan Hillary Clinton dalam penyelidikan penggunaan server pribadinya. Langkah ini direspons dengan naiknya harga minyak dunia dan ikut melonjaknya Wall Street.

Pasar Finansial & Komoditas Respons Positif Kasus Hillary
Pemain basket NBA Lebron James (ka) memperkenalkan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hillary Clinton dalam sebuah reli kampanye di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, Minggu (6/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria.

tirto.id - Harga minyak dunia naik pada Selasa pagi WIB (8/11/2016), setelah FBI membebaskan calon presiden Demokrat, Hillary Clinton, dalam penyelidikan penggunaan server pribadinya. Keputusan itu menenangkan kekhawatiran pasar atas ketidakstabilan perekonomian bila saingannya dari Republik, Donald Trump, akan terpilih.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey pada Minggu (6/11) menyataan tidak mengubah rekomendasinya di bulan Juli untuk tidak menyelidiki Hillary Clinton atas penggunaan server surat elektronik (email) pribadinya selama ia menjabat menteri luar negeri.

“FBI telah selesai melakukan kajian dan tidak menemukan apa-apa untuk mengubah posisinya,” jelas Comey dalam sebuah surat kepada beberapa anggota Kongres.

Sebagaimana diberitakan Antara, berita itu sangat mendorong kampanye Clinton sebelum pemilihan presiden AS pada Selasa ini sehingga membuat harga minyak AS naik hampir dua persen pada Senin waktu setempat.

Para analis mengatakan, investor dalam pandangan umum menyatakan kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik, karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil untuk pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik, Donald Trump.

Sementara itu, kenaikan harga minyak dibatasi oleh penguatan dolar AS pada Senin, karena greenback yang lebih kuat menghambat permintaan pasar terhadap komoditas yang dihargakan dalam dolar.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 0,82 dolar AS menjadi menetap di 44,89 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari naik 0,57 dolar AS menjadi ditutup pada 46,15 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian laporan Xinhua.

Wall Street Ikut Melambung

Tak hanya berdampak pada harga minyak dunia yang naik, Wall Street ikut berdampak. Pada Senin (Selasa pagi WIB), Wall Street berakhir melonjak dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq menghentikan penurunan beruntun sembilan hari, setelah FBI membebaskan lagi calon presiden Demokrat Hillary Clinton dalam penyelidikan.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik tajam 371,32 poin atau 2,08 persen menjadi berakhir di 18.259,60. Indeks S&P 500 bertambah 46,34 poin atau 2,22 persen menjadi ditutup pada 2.131,52, dan indeks komposit Nasdaq melonjak 119,80 poin atau 2,37 persen menjadi 5.166,17.

Pasar keuangan pada umumnya melihat kemenangan Clinton sebagai hasil yang lebih baik dalam pemilihan umum yang akan dihelat Selasa (8/11/2016), karena menyajikan lebih sedikit yang belum diketahui dan mungkin lebih stabil bagi pasar daripada kemenangan saingannya dari Partai Republik Donald Trump.

Sementara itu di luar negeri, pasar saham Eropa juga membukukan keuntungan yang kuat pada Senin di tengah berita pemilu AS. Indeks acuan DAX Jerman di Bursa Efek Frankfurt melompat 1,93 persen, sedangkan indeks patokan FTSE 100 Inggris bertambah 1,70 persen.

Di Asia, indeks komposit Shanghai naik tipis 0,26 persen menjadi 3.133,33 poin karena sentimen pasar kembali berhati-hati setelah mengalami volatilitas baru-baru ini.

Baca juga artikel terkait PILPRES AS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari