Menuju konten utama

Pangdam: Radikalisme Jangan Dianggap Remeh

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI L Rudy Polandi mengingatkan radikalisme adalah musuh bersama dan agar ancaman radikalisme tidak dianggap remeh oleh semua pihak, baik itu tokoh masyarakat, ulama, pemuka adat, dan unsur pemerintahan. 

Pangdam: Radikalisme Jangan Dianggap Remeh
Kapolri Jendral Jenderal Pol Badrodin Haiti (kanan) bersama Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) memberikan santunan kepada santri di Pondok Pesantren Asy Syafiiyah, Kedungwungu, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (24/6). Antara foto/Dedhez Anggara.

tirto.id - Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI L Rudy Polandi menyatakan radikalisme adalah musuh bersama segenap komponen bangsa dan agar ancaman radikalisme tidak dianggap remeh oleh semua pihak karena bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

"Saat ini radikalisme mencoba menyusup ke semua sendi kehidupan, termasuk pesantren. Untuk itu perlu dicegah karena radikalisme musuh kita semua," kata Pangdam Rudy Polandi, di Langsa, Selasa malam, (19/7/2016).

Pangdam menginginkan tokoh masyarakat, ulama, pemuka adat, dan unsur pemerintahan dapat menyampaikan pesan yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga tidak terjadi perpecahan di tengah kehidupan masyarakat.

"Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi di Aceh. Mari kita menjaga dan merawat perdamaian secara bersama-sama," imbau Rudy Polandi.

Selain itu, Pangdam menegaskan pihaknya senantiasa mengoptimalkan upaya menjaga perdamaian melalui operasi teritorial seperti peningkatan produksi ketahanan pangan.

"Kita merubah paradigma dari operasi militer menjadi pembinaan teritorial bersama masyarakat," jelas Pangdam.

Secara khusus menyangkut hajatan Pilkada tahun 2017, Pangdam siap membantu kepolisian dalam rangka mengamankan situasi ketertiban umum sebelum, saat dan sesudah berlangsungnya pesta demokrasi tersebut.

Karenanya, Pangdam Rudy Polandi meminta semua stackholder agar menjalin komunikasi dan koordinasi antar pemerintah daerah, TNI/Polri, tokoh masyarkat dan penyelenggara Pilkada.

Sebelumnya, Pangdam sempat ditepung tawari melalui prosesi adat oleh Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Langsa beserta sejumlah tokoh masyarkat dan pemuka agama.

Baca juga artikel terkait HUKUM

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh