tirto.id -
Para panelis dan moderator debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 akan diminta menandatangani Pakta Integritas. Pakta Integritas ini bertujuan agar mereka tidak membocorkan pertanyaan-pertanyaan debat kedua."Karena ini rahasia, sangat rahasia bahkan, panelis dan moderator akan menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan bahasan, atau proses pembahasan dan rumusan narasi pertanyaan ke pihak luar," ujar Ketua KPU Arief Budiman usai rapat persiapan debat kedua di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).Menurut Arief, pakta integritas ini akan memuat komitmen dari para panelis dan moderator untuk tidak membocorkan pertanyaan debat yang sudah disusun. Pasalnya, dalam debat kedua ini, pertanyaan tidak akan diberikan lagi kepada paslon sebelum debat sehingga pertanyaan hanya diketahui oleh panelis dan moderator.Tak hanya panelis, moderator juga harus menandatanganinya karena ia merupakan penyampai pertanyaan ke peserta debat.“Nanti, pakta integritas ini memuat komitmen untuk menjaga kerahasiaan soal sehingga tidak sampai bocor,” tutur Arief.Menurut Arief, pihaknya masih menyusun pakta integritas tersebut. Arief pun tidak bisa memastikan jika di dalam pakta integritas itu akan memuat sanksi jika ada panelis atau moderator membocorkan soal ke pihak lain."Masih kita susun ya isinya apa aja," kata Arief.Debat kedua pilpres dijadwalkan digelar di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Minggu, 17 Februari 2019 mendatang. Debat kedua nanti merupakan debat antarcapres, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.Dua moderator, yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki akan memandu jalannya debat tersebut. KPU pun telah menetapkan delapan nama yang menjadi panelis dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Delapan nama itu akan menyusun pertanyaan-pertanyaan seputar tema dalam debat kedua yakni, energi dan pangan, SDA dan lingkungan hidup serta infrastruktur.Delapan nama itu terdiri dari enam akademisi dan dua dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Delapan nama itu yakni:1. Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof. Ir. Joni Hermana MSc. ES. Ph.D2. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr Arif Satria SP. M.SiAhli pertanian dan ekologi manusia.3. Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M. Sc.
Ahli pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
4. Ahmad Agustiawan ST M.Sc.Ph.D. Pakar energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
5. Sudharto P Hadi
Pakar lingkungan dari Universitas Diponegoro (Undip).
6. Dr. Suparto Wijoyo S.H., M.Hum
Pakar hukum lingkungan dari Universitas Airlangga (Unair).
7.Direktur Eksekutif WALHI, Nur Hidayati.
8. Sekretaris Jenderal Konsorsium Pengembangan Agraria (KPA), Dewi Kartika.
Baca juga artikel terkait DEBAT CAPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto
tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari