Menuju konten utama

Panduan Siaga Banjir: Persiapan Stok Makanan hingga Obat-obatan

Di antara yang paling penting untuk dipersiapkan dalam menghadapi potensi banjir adalah persediaan makanan dan minuman cadangan serta obat-obatan.  

Panduan Siaga Banjir: Persiapan Stok Makanan hingga Obat-obatan
Petugas SAR menggunakan perahu karet mengevakuasi korban banjir di Perumahan Jati Bening Permai, Bekasi, Rabu (01/01/2020). ANTARA FOTO/Saptono/foc

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca terkini yang menunjukkan adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia pada beberapa hari ke depan.

Berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan peningkatan pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas Monsun Asia. Hal ini berpotensi dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.

Dengan meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia), pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin yang signifikan dapat terbentuk sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.

Pada Selasa kemarin (7/1/2020), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga merilis peringatan dini cuaca ekstrem di Jabodetabek yang diprediksi bakal terjadi pada 11-15 Januari 2020.

Peringatan waspada banjir pun dirilis oleh BNPB untuk tanggal 11-13 Januari 2020. Pada periode itu, curah hujan tinggi di Jabodetabek diperkirakan berbarengan dengan pasang purnama.

Cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat sebelumnya telah terjadi pada penghujung akhir 2019 dan awal tahun baru kemarin yang mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir.

Panduan Menghadapi Siaga Banjir

Banjir yang datang tiba - tiba seringkali menimbulkan kepanikan masyarakat. Apalagi, jika tidak adanya kesiapan, baik fisik ataupun mental untuk menghadapi bencana tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di kawasan rawan banjir penting untuk bersiaga mengantisipasi potensi bencana. Selain keselamatan jiwa, fasilitas pendukung untuk bertahan hidup di tengah situasi banjir juga penting untuk diperhatikan.

Di antara kebutuhan yang paling penting untuk disediakan dalam menghadapi banjir adalah makanan, air minum dan obat-obatan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam menyiapkan kebutuhan makanan hingga obat-obatan untuk menghadapi kondisi darurat bencana banjir.

1. Pastikan ketersediaan makanan cadangan

2. Sediakan obat-abatan lengkap untuk keperluan darurat

3. Sediakan cadangan air minum

4. Simpan makanan yang dapat bertahan lama hingga jangka waktu kurang lebih setahun

5. Jangan simpan makanan yang dalam pembuatannya membutuhkan banyak air

6. Jangan simpan makanan yang terlalu asin atau pedas, karena dapat meningkatkan kebutuhan air minum

7. Selalu periksa tanggal kadaluwarsa pada tiap makanan kemasan, termasuk yang dikemas dalam kaleng

8. Simpan makanan dan minuman cadangan di tempat ideal dengan suhu terbaik 5 hingga 21 derajat celcius

9. Jauhkan makanan cadangan dari barang atau produk lainnya yang berbau, seperti bensin, minyak dan cat

10. Jangan simpan makanan dan minuman cadangan dekat barang yang dapat menghasilkan panas

11. Amankan peralatan makan dan memasak cadangan agar tidak terendam banjir

12. Jika punya hewan peliharaan, sediakan pula makanan dan air minum cadangan untuk hewan-hewan itu

13. Simpan setidaknya persediaan air selama 3 hari untuk setiap orang dan hewan peliharaan di rumah

14. Hindarkan makanan dan minuman cadangan dari serangga

15. Lebih baik, tempatkan makanan pada wadah kedap udara dan air agar bisa bertahan lebih lama.

BNPB juga membagikan secara online buku panduan bagaimana menghadapi situasi siaga bencana, salah satunya banjir (hal 38). Berikut isinya:

1. Ketahui istilah peringatan bahaya banjir, seperti Siaga I sampai Siaga IV dan langkah yang harus dilakukan

2. Ketahui tingkat kerentanan daerah tempat tinggal, apakah berada di zona rawan banjir atau tidak

3. Ketahui cara-cara melindungi rumah dari banjir

4. Ketahui saluran dan aliran yang sering dilalui air banjir dan dampaknya bagi rumah

5. Lakukan persiapan evakuasi, termasuk memahami lokasi rute evakuasi dan tempat yang lebih tinggi

6. Bahas dengan anggota keluarga soal ancaman banjir dan rencanakan tempat pertemuan apabila terpencar

7. Ketahui bantuan apa yang bisa diberikan apabila ada anggota keluarga atau kenalan yang terdampak banjir

8. Ketahui kebutuhan-kebutuhan khusus anggota keluarga atau tetangga jika banjir terjadi

9. Buat persiapan hidup mandiri selama setidaknya 3 hari, seperti tas siaga bencana, makanan dan minuman

10. Ketahui bagaimana mematikan air, listrik dan gas

11. Pertimbangkan asuransi banjir

12. Buat catatan harta dan dokumen penting, serta mendokumentasikannya dalam foto yang tersimpan aman

13. Simpan dokumen penting di tempat yang aman

14. Sebaiknya hindari membangun tempat tinggal di tempat rawan banjir

15. Waspadai berbagai instrumen listrik saat bersentuhan dengan air banjir

16. Turut serta mendirikan tenda dan dapur umum terjadi bencana banjir

17. Libatkan diri dalam pendistribusian bantuan

18. Gunakan air bersih secara efisien

Jika banjir sedang terjadi, setiap warga harus selalu waspada terhadap apa pun yang mungkin terjadi, termasuk risiko ketinggian air terus meningkat. Agar tetap aman selama banjir terjadi, sejumlah langkah perlu dilakukan.

Pertama, warga diimbau mengikuti perkembangan berita di media terkait informasi banjir dan sumber resmi dari pemerintah setempat. Kedua, ikuti instruksi darurat dari pemerintah, misalnya perintah evakuasi.

Ketiga, jangan menyalakan peralatan listrik yang basah. Keempat, jangan pakai generator, arang, pemanggang dan kompor di dalam ruangan yang tertutup atau tanpa ventilasi. Kelima, cari tahu informasi tentang pemadaman listrik di wilayah terdampak banjir. Terakhir, jangan biarkan makanan atau minuman yang cepat basi tersimpan terlalu lama di dalam kulkas ketika listrik padam.

Baca juga artikel terkait WASPADA BANJIR atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Adrian Samudro
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Addi M Idhom