tirto.id - Bos tim Alpha Tauri, Franz Tost menyatakan, tim-tim yang berlaga di Formula 1 (F1) 2020 berpeluang mengalami krisis keuangan andai kejuaaraan tidak dimulai pada Juli mendatang. Hingga kini belum ada kepastian kapan grand prix pertama F1 2020 digelar. Tercatat sudah 9 seri yang mengalami pembatalan atau penundaan jadwal.
"Jika kami memulai kompetisi pada Juli, kami akan keluar dengan mata hitam (kondisi tidak terlalu parah). Jika tidak dimulai, situasi akan sangat kritis. Jika tidak ada yang terjadi sepanjang tahun, masalah akan benar-benar kritis," beber Franz Tost, seperti dikutip Marca, Jumat (10/4/2020).
Kendala utama bagi tim-tim F1, menurut Tost adalah tidak adanya pemasukan ketika grand prix demi grand prix ditunda atau dibatalkan. Oleh karenanya, sebelum kompetisi F1 2020 diputar, tim-tim yang berlaga mesti melakukan perhitungan rinci.
"Jika Anda tidak memiliki penghasilan, ini akan menjadi bencana ekonomi. Kami harus menunggu dan melihat berapa balapan yang bisa digelar musim ini, berapa pemasukan yang bisa didapatkan, dan bagaimana hal-hal ini dipandang oleh sponsor (yang menaungi tim)," terang pria berusia 64 tahun asal Austria tersebut.
Franz Tost berusaha realistis dengan kemungkinan terburuk karena pandemi virus corona. Ia menyiratkan, sebuah tim F1 bagaimana pun mesti mengukur kemampuan mereka andai kompetisi benar-benar bisa diputar.
"Apakah sponsor akan tetap (bertahan), atau menghilang? Situasi ekonomi seperti apa yang akan tampak secara keseluruhan? Kami harus menghadapi kenyataan untuk mengetahui, secara finansial, seperti apa posisi tim ini," tambahnya.
Bagi Alpha Tauri, F1 2020 adalah "debut" mereka di ajang Formula 1. Musim lalu, tim ini bernama Toro Rosso, yang berada di bawah naungan Red Bull. Mereka mengandalkan Pierre Gasly (Perancis) dan Daniil Kvyat (Rusia) untuk bersaing dengan 9 tim lain di F1 musim ini, termasuk Red Bull.
Alpha Tauri sendiri adalah brand fesyen milik Red Bull. Pemilihan nama ini digunakan untuk promosi tambahan band tersebut.
Ucapan Franz Tost ini merujuk pada komentar Direktur Olahraga F1, Ross Brawn yang membuka dua opsi awal penyelenggaraan F1 2020. Yang pertama, kejuaraan dimulai pada Juli 2020. Sementara, opsi kedua, adalah memulai kompetisi sejak Oktober 2020.
Jika kejuaraan F1 dimulai pada Juli, maka secara matematis, ada 18 hingga 19 Grand Prix yang bisa digelar.. Sementara, jika kompetisi diputar sejak Oktober, maka ada 10 balapan yang bisa dimainkan, yang sesuai dengan statuta FIA.
"Jika bisa dimulai pada awal Juli, kami dapat menggelar 19 balapan dalam semusim. Konsepnya, 3 balapan dalam 3 pekan, lalu libur sepekan, dilanjutkan 3 balapan dalam 3 pekan berikutnya. Dengan melihat semua logistik, kami pikir kami dapat menyelenggarakan 18 hingga 19 race," tutur Brawn, dilansir Motorsport, Kamis (9/4).
Dampak pandemi virus corona terhadap Formula 1 sudah mulai dirasakan oleh tim-tim yang berlaga. Mereka melakukan pengetatan baya pengeluaran.
Terbaru, seperti dilaporkan oleh BBC pada Sabtu (11/4), Haas bersepakat dengan dua pembalap tim mereka, Romain Grosjean dan Kevin Magnussen, untuk pemotongan gaji.
Selain itu, Haas juga disebutkan menjadi tim kelima di F1 yang sejauh ini sudah merumahkan staf mereka, setelah McLaren, Williams, Racing Point, dan Renault.