Menuju konten utama

Dampak Pandemi Corona, F1 2020 Dapat Digelar Tanpa Penonton

Jadwal F1 2020, yang bisa terdiri dari 8 atau 18-19 grand prix, bisa saja digelar tanpa penonton andai diizinkan dalam pandemi virus corona.

Dampak Pandemi Corona, F1 2020 Dapat Digelar Tanpa Penonton
Pebalap Ferrari Kimi Raikkonen beraksi saat kejuaraan Formula Satu, Chinese Grand Prix, di Shanghai, China, Minggu (15/4/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

tirto.id - Ross Brawn, Direktur Olahraga Formula 1 menyatakan, balapan F1 2020 bisa saja digelar tanpa penonton andai diizinkan untuk diputar dalam pandemi virus corona seperti saat ini. Total, sudah ada 7 seri grand prix F1 musim ini yang ditunda, sedangkan 2 seri grand prix lainnya dibatalkan.

Pada Selasa (7/4/2020), pengelola Grand Prix Kanada menyatakan pengunduran jadwal lomba Formula 1 di Sirkuit Gilles Villeneuve, Montréal yang seharusnya diputar pada 14 Juni.

Dengan mundurnya jadwal GP Kanada, maka saat ini, grand prix paling awal dalam kalender F1 2020 adalah GP Perancis, yang sedianya digelar pada 28 Juni.

Di sisi lain, jika melihat data Center for Systems Science and Engineering(CSSE) Johns Hopkins University, Perancis masuk dalam lima negara dengan kasus COVID-19 terbanyak hingga Kamis (9/4/2020) pukul 10.00 WIB, dengan 83.080 kasus dan 10.869 kematian. Artinya, GP Perancis bisa saja ditunda.

Terkait hal ini, Ross Brawn mempertimbangkan gelaran F1 2020 mulai Juli, alih-alih Juni. Dalam perkiraannya, meski hanya tersisa setengah tahun, menggelar 19 grand prix masih mungkin terjadi.

"Jika kami bisa memulai (kejuaraan) pada awal Juli, kami bisa melakukan 19 balapan dalam semusim. Konsepnya, 3 balapan dalam 3 pekan beruntun, lalu libur sepekan, dilanjutkan 3 balapan dalam 3 beruntun lagi. Dengan melihat semua logistik, kami pikir kami dapat mengadakan 18 hingga 19 race," kata Brawn dikutip laman Motorsport, Kamis (9/4/2020).

Meskipun Brawn menyebut ingin menggelar 19 race, ia juga menjaga kemungkinan terburuk jika pandemi corona berlanjut lebih lama daripada yang diperkirakan. Musim baru F1 2020 diputar mulai Oktober bisa saja jadi alternatif.

"8 seri balapan adalah syarat minimal agar kami secara sah dapat menggelar kejuaraan dunia, sesuai dengan statuta FIA. Kami bisa mencapai 8 balapan yang dimulai Oktober. Jadi, jika Anda ingin aman, maka harus dimulai pada Oktober," paparnya.

Jika pada akhirnya kejuraan F1 2020 digelar, Ross Brawn siap menyediakan sirkuit tanpa penonton. Menurutnya, ini adalah langkah penuh solusi, mengingat penggemar F1 dalam pandemi corona mesti mengisolasi diri dan butuh hiburan, sedangkan tim-tim Formula 1 dapat tetap berkompetisi sembari tetap mematuhi aturan.

"Kami akan memastikan semua orang (yang terlibat lomba F1) menjalani tes (COVID-19), dinyatakan aman, tidak ada risiko bagi siapa pun dan kami memilih balapan tanpa penonton. Ini tidak bagus, tapi itu lebih baik daripada tidak ada balapan sama sekali," terang sang direktur olahraga F1.

"Saya pikir kita harus ingat ada jutaan orang yang mengikuti olahraga ini, duduk di rumah.Banyak dari mereka yang terisolasi. Menghidupkan olahraga ini akan menghibur mereka dalam krisis seperti ini. Saya pikir itu kemungkinan besar (start F1) terjadi di Eropa, dan bisa dibayangkan lombanya akan tertutup (tanpa penonton)," tambah Brawn.

Daftar Seri Grand Prix F1 2020 yang Ditunda/Dibatalkan

Saat ini, tinggal 13 Grand Prix saja yang masih dalam on schedule dari 22 lomba yang akan diputar sepanjang musim kompetisi ini. Terdekat, GP Perancis menjadi agenda berikutnya pada 26-28 Juni mendatang di Sirkuit Paul Ricard, Le Castellet, meski seperti disebutkan di muka, hingga kini belum ada kepastian.

Berikut daftar seri Grand Prix F1 2020 yang sudah mengalami penundaan:

  • GP Bahrain
  • GP Vietnam
  • GP China
  • GP Belanda
  • GP Spanyol
  • GP Azerbaijan
  • GP Kanada
    Berikut daftar seri Grand Prix F1 2020 yang dibatalkan

    • GP Australia
    • GP Monako

          Baca juga artikel terkait F1 2020 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

          tirto.id - Otomotif
          Kontributor: Beni Jo
          Penulis: Beni Jo
          Editor: Fitra Firdaus