tirto.id - Komite Olimpiade Arab Saudi telah menyetujui empat atlet perempuan untuk bergabung dalam tim konservatif kerajaan Teluk itu di Olimpiade Rio, kata juru bicara, Minggu (Senin WIB).
Sara Al-Attar, Lubna Al-Omair, Cariman Abu Al-Jadail dan Wujud Fahmi akan menjadi kelompok kedua atlet perempuan Olmpiade untuk mewakili Arab Saudi, di mana perempuan dilarang mengemudi dan tunduk pada sistem perwalian laki-laki.
Namun, keputusan bersejarah itu diperumit oleh politik gender kerajaan itu, saat pengumuman resmi dari tim Olimpiade hanya menyebutkan tujuh orang yang akan tampil.
“Pengumuman nama-nama anggota tim putra dan putri yang dibuat secara terpisah, mengingat kepekaan mengenai pemisahan gender dan atlet atletik perempuan di Arab Saudi,” ujar Pimpinan Eksekutif Komite Olimpiade Arab Hosam Alqurashi, melalui juru bicaranya.
Ia menambahkan, keempat atlet perempuan itu akan diberikan memperoleh wildcard sehingga mereka bisa bertanding tanpa memenuhi standar kualifikasi formal.
Arab Saudi mengirimkan dua perempuan berdasarkan pengaturan yang sama pada Olimpiade 2012 di London dalam kebijakan pertama simbolis untuk negara Islam yang kaya minyak itu.
Attar adalah veteran dari Olimpiade London, di mana ia berlomba di cabang atletik 800 meter. Dia akan bergabung di Rio dengan pelari lain, Abu Al-Jadail, yang akan lari di kategori 100 meter. Omair akan berpartisipasi dalam cabang anggar, sementara Fahmi akan tampil dalam cabang judo untuk kategori di bawah 52kg.
Perempuan di Arab Saudi menghadapi rintangan yang signifikan untuk berlatih olah raga. Mereka harus memakai pakaian tertutup di depan umum, merujuk pada aturan ketat pada pemisahan gender, dan mendapatkan izin dari wali laki-laki untuk melakukan perjalanan, belajar atau menikah.
Tempat olah raga perempuan saat ini sangat jarang di kerajaan itu. Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan paket reformasi ekonomi yang menetapkan izin "ruang olahraga" untuk perempuan sebagai tujuan yang ingin dicapai pada 2020.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari