tirto.id - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) siap melakukan penyesuaian di segala bidang menyusul keputusan ditundanya gelaran Olimpiade Tokyo 2020 akibat pandemi Corona COVID-19.
Penyesuaian yang akan dilakukan oleh PBSI termasuk mengikuti jadwal turnamen serta program latihan bagi para pemain yang diproyeksikan menuju Olimpiade 2020 yang pelaksanaannya diundur tahun depan.
"Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak dipungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain. Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya," ujar Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PP PBSI, dikutip dari badmintonindonesia.org, Kamis (26/3/2020)
Selasa (24/3/2020) lalu, Perdana Menteri Jepang bersama Presiden Komite Olimpiade Internasional (OIC) Thomas Bach, telah bersepakat untuk menunda ajang Olimpiade Tokyo yang sedianya digelar pada 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi paling lambat pada pertengahan tahun 2021.
Berselang sehari kemudian, Federasi Badminton Dunia (BWF) lewat laman resmi mereka pada Rabu (25/3/2020) menyampaikan dukungannya terhadap keputusan yang diambil oleh IOC dan pemerintah Jepang tersebut.
"BWF mendukung penuh keputusan yang dibuat kemarin oleh Presiden IOC Thomas Bach, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dan Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo [TOCOG] untuk menjadwal ulang event ini setelah 2020, namun tak lebih dari pertengahan 2021," terang BWF.
PBSI sebagai badan tertinggi olahraga badminton nasional juga mengaku siap mengikuti keputusan tersebut, karena saat ini yang menjadi prioritas adalah memastikan keselamatan serta kesehatan kontingen Olimpiade.
"Kami akan ikuti apa yang menjadi keputusan IOC dan BWF, karena saat ini yang penting adalah keselamatan dan kesehatan peserta olimpiade. Wabah COVID-19 membuat kami semua tidak punya pilihan lagi, harus ikuti prosedur yang sudah ditentukan," tegas Budiharto.
Mengenai regulasi tentang Kualifikasi Olimpiade 2020, PBSI masih menunggu perkembangan selanjutnya dari pihak BWF. Pasalnya, BWF juga berencana untuk membekukan klasemen ranking dunia sampai seri turnamen badminton dapat digelar kembali, sembari mencari solusi paling adil bagi seluruh pemain.
"Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan ranking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali," ungkap Budiharto.
"Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak," imbuhnya.
Berikut 13 atlet badminton Indonesia yang ditargetkan lolos Olimpiade Tokyo:
Anthony Sinisuka Ginting
Jonatan Christie
Gregoria Mariska Tunjung
Marcus Fernaldi Gideon
Kevin Sanjaya Sukamuljo
Mohammad Ahsan
Hendra Setiawan
Greysia Polii
Apriyani Rahayu
Praveen Jordan
Melati Daeva Oktavianti
Hafiz Faizal
Gloria Emmanuelle Widjaja
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya